Banjir yang melanda wilayah Babat, Lamongan, akibat luapan Sungai Bengawan Solo telah memaksa warga untuk berjuang mengatasi dampak bencana alam ini. Dengan melihat situasi yang semakin mendesak, Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, bergerak cepat menyalurkan bantuan kepada warga terdampak. Kegiatan penyaluran bantuan ini berpusat di tanggul Kelurahan Babat RT 3 RW 2, Kecamatan Babat.
Paket bantuan logistik yang disalurkan untuk korban banjir antara lain meliputi gedek guling, bongkotan, terpal, glangsing, dan berbagai makanan siap saji. "Pagi ini bersama BPBD Kabupaten Lamongan melakukan monitoring ke wilayah terdampak banjir, yang diakibatkan oleh curah hujan yang tinggi dan air Sungai Bengawan Solo mengalami kenaikan debit," ungkap Bupati yang juga akrab disapa Pak Yes.
Menurut penjelasan Yuhronur, air dari Sungai Bengawan Solo sudah memasuki level siaga hijau menuju siaga merah, sehingga tanggul yang mengelilingi sungai tersebut terusir hingga jebol. Kondisi ini menyebabkan air menyusup ke pemukiman warga, memaksa Bupati Lamongan untuk segera memberikan bantuan berupa logistik kebutuhan mendesak. “Kami membawa bantuan berupa logistik kebutuhan mendesak untuk masyarakat,” tutur Bupati.
Data sementara mencatat bahwa ada tiga belas rumah warga di wilayah Babat yang terendam air akibat luapan sungai dengan perkiraan luas banjir mencapai 300 hingga 400 meter. Selain itu, situasi darurat ini juga mempengaruhi beberapa wilayah lain di sekitar Bengawan Solo.
Di wilayah Maduran, penanggulangan banjir melibatkan kolaborasi bersama Dinas PU SDA Kabupaten Lamongan. Mereka telah berupaya menerjunkan excavator untuk memperbaiki tanggul yang jebol. "Upaya tersebut bertujuan untuk mengurangi kerugian yang dialami masyarakat terdampak luapan Bengawan Solo," kata Yuhronur.
Dalam upaya mengatasi dampak lebih lanjut, pemerintah daerah fokus pada meminimalisir kerugian yang dialami oleh masyarakat. Plt. Kepala Pelaksana BPBD, Joko Raharto, memaparkan besarnya tantangan yang harus dihadapi akibat jebolnya tanggul. Debit air yang meningkat secara drastis mengakibatkan tanggul mengalami kerusakan signifikan dengan panjang jebol sekitar ± 7 meter, lebar ± 5 meter, dan kedalaman ± 2 meter, pada sekitar pukul 05.00 WIB.
"Upaya akan terus kami lakukan, bersinergi dengan instansi terkait untuk menangani bencana ini, sehingga cepat terselesaikan dan meminimalisir kerugian," tegas Joko. Berbagai upaya penyelamatan dan penanganan darurat terus digenjot agar masalah dapat segera diatasi dan kehidupan warga dapat kembali normal.
Joko Raharto menambahkan bahwa koordinasi dengan berbagai pihak terkait telah dilakukan sebagai langkah proaktif untuk menanggulangi dampak buruk lebih lanjut. "Setelah melakukan monitoring ke titik bencana dan berkoordinasi dengan pihak terkait, kami optimis bahwa luapan Bengawan Solo dapat segera diatasi," sambungnya.
Keselamatan dan kesejahteraan warga tetap menjadi prioritas utama dalam penanganan bencana kali ini. Otoritas setempat bersama seluruh tim relawan dan petugas berkomitmen untuk terus bekerja keras dalam upaya pengendalian banjir. Bantuan logistik yang disalurkan diharapkan mampu meringankan beban masyarakat yang terdampak, sembari menunggu proses perbaikan fisik yang dilakukan di lapangan.
Dengan adanya sinergi dan kerjasama yang solid antara pemerintah daerah dan berbagai instansi, penyelesaian dari permasalahan banjir di Bengawan Solo diharapkan dapat dilakukan lebih cepat dan tepat. Harapannya, program ini tak hanya memberikan pertolongan segera, tetapi juga dapat membangun kesadaran serta kesiapan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana alam di masa mendatang.