CEO (Chief Executive Officer) EQUALIZER GROUP, Mohammad Ramadhan, S.H., Cht., menyampaikan dukungan penuh perusahaan terhadap program strategis Markas Besar TNI dalam pembentukan Divisi Siber Tentara Nasional Indonesia. Dalam keterangannya, ia menjelaskan bahwa sebagai perusahaan yang bergerak di bidang IT, keamanan siber, dan infrastruktur IT, EQUALIZER GROUP siap berkontribusi melalui teknologi terkini, tenaga ahli, serta solusi inovatif yang mendukung penguatan keamanan siber nasional.
Saya tahu bahwa ancaman siber saat ini semakin kompleks dan masif. Dengan kolaborasi antara sektor publik dan swasta, saya percaya dapat menciptakan ekosistem pertahanan siber yang lebih tangguh dan terintegrasi untuk mendukung kedaulatan negara,ujar Mohammad Ramadhan.
Dengan pesatnya perkembangan teknologi, ancaman di dunia maya telah menjadi nyata. Serangan siber dapat merusak infrastruktur vital seperti sistem energi, komunikasi, hingga perbankan. Selain itu, dunia maya kini menjadi alat perang baru yang digunakan oleh pihak-pihak tertentu untuk melemahkan negara lain tanpa harus melibatkan kekuatan militer konvensional.
Pembentukan TNI Angkatan Siber juga mencerminkan langkah Indonesia dalam mengikuti tren global. Banyak negara, seperti Amerika Serikat, Rusia, dan Tiongkok, telah lebih dulu membentuk unit militer siber untuk menjaga kedaulatan mereka di dunia digital.
Kedepannya EQUALIZER GROUP merencanakan akan memberikan dukungan berupa pelatihan, teknologi keamanan mutakhir, serta pengembangan infrastruktur IT yang diperlukan untuk mendukung operasional Divisi Siber TNI.
Ramdhan selaku CEO EQUALIZER GROUP juga berharap dengan adanya TNI Angkatan Siber, Indonesia diharapkan dapat menghadapi tantangan siber dengan lebih siap, melindungi kedaulatan negara, dan menjaga keamanan data strategis. Selain itu, langkah ini juga menjadi bukti bahwa Indonesia tidak hanya mengikuti perkembangan zaman tetapi juga berperan aktif dalam menjaga stabilitas dunia digital dan membuka kerja sama dengan sektor swasta dan akademisi untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dan teknologi.
Terakhir, Ramadhan juga berpendapat bahwa TNI Angkatan Siber bukan hanya sebuah inisiatif, tetapi juga simbol kesiapan Indonesia menghadapi ancaman era modern.