Sinergi Lintas Sektor dan Keterlibatan Generasi Muda, Pondasi Masa Depan Pengembangan EBT

Selasa, 12 November 2024 | 12:32:46 WIB
Electricity Connect 2024

Jakarta – Kolaborasi lintas sektor dan keterlibatan generasi muda menjadi pondasi utama dalam mewujudkan transisi energi yang berkelanjutan di masa depan, terutama di tengah tantangan perubahan iklim yang semakin mendesak.

Ketua Panitia EC 2024, Arsyadanny G. Akmalaputri mengatakan acara sektor ketenagalistrikan yang mengusung tema ‘Go Beyond Power Energizing The Future’ ini akan melibatkan generasi muda untuk mempromosikan energi hijau.

Menurut Arsyadanny, pelibatan kaum muda sebagai agen penggerak perubahan bukan tanpa alasan. Generasi muda, menurutnya, adalah kelompok yang memiliki kesadaran lingkungan dan teknologi energi berkelanjutan yang lebih tinggi.

“Mereka cenderung lebih terbuka terhadap inovasi dan solusi energi baru seperti EBT, kendaraan listrik, smart grid, dan pembangkitan,” ujar Arsyadanny.

Arsyadanny menambahkan, generasi muda yang open minded ini juga memiliki kemampuan untuk mempengaruhi publik agar turut prihatin dengan isu transisi energi saat ini. “Mereka memiliki media yang luas dan cara terkini dalam menginfluence banyak orang untuk concern kepada isu transisi energi, khususnya di sektor ketenagalistrikan,” ujarnya.

Salah satu inisiatif yang mengedepankan pentingnya kolaborasi tersebut adalah Youth Energy and Environment (YEC), sebuah organisasi yang didirikan sekelompok anak muda dengan latar belakang ilmuwan, aktivis lingkungan, dan pengusaha sosial.

Mereka berkomitmen untuk mengedukasi dan mendorong masyarakat, khususnya generasi muda, untuk lebih peduli terhadap isu-isu energi terbarukan (EBT) dan pelestarian lingkungan.

Upaya itu dilakukan dengan menggelar dialog strategis Road to ISF (Indonesia International Sustainability Forum) 2024. Diskusi ini melibatkan berbagai tokoh penting lintas sektor dari pemerintah, industri, dan masyarakat.

Sementara itu, Chairman YEC, Fadli Rahman mengatakan, dialog juga membahas berbagai topik krusial, seperti infrastruktur dan transportasi berkelanjutan, transisi energi, pengendalian polusi, dan industri berkelanjutan.

"Dialog juga menyoroti tantangan dan peluang dalam mencapai target bauran energi baru dan terbarukan, serta bagaimana kolaborasi antara kebijakan pemerintah dan inovasi sektor swasta dapat memainkan peran kunci dalam proses ini," kata Fadli yang juga Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Bisnis Pertamina New and Renewable Energy (PNRE), seperti dikutip dari Antara (12/11).

Sejalan dengan gagasan YEC tersebut, Staf Khusus Presiden RI Billy Mambrasar menegaskan pentingnya keterlibatan generasi muda dalam proses transisi energi. Menurutnya, komitmen untuk mengikutsertakan kaum muda dapat dimulai lewat sosialisasi dan diskusi tentang Rencana Umum Energi Daerah (RUED).

Dengan kolaborasi antara pemerintah dan kelompok muda ini, YEC berharap dapat menciptakan solusi inovatif dan berkelanjutan untuk tantangan lingkungan yang semakin kompleks.

Dukungan untuk melibatkan generasi muda dalam transisi energi bersih sudah dilirik pula oleh penyelenggara Electricity Connect 2024. Acara sektor ketenagalistrikan ini adalah buah kolaborasi PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero dengan Masyarakat Kelistrikan Indonesia (MKI).

Dalam gelaran Electricity Connect 2024 yang diselenggarakan pada 20-22 November mendatang, sejumlah mahasiswa dari Institut Teknologi PLN akan terlibat dalam event ini melalui Lomba Karya Kreativitas dan Inovasi Terapan Energi Baru Terbarukan. Mereka telah mendaftar dan disaring sejak sebulan lalu.

Seperti diketahui, event Electricity Connect 2024 akan melibatkan 500 exhibitor dan 15.000 pengunjung dari berbagai profesi yang berfokus pada bidang ketenagalistrikan. Event ini diharapkan dapat menjadi momentum bagi para pemangku kepentingan dan pelaku industri ketenagalistrikan untuk tidak hanya bertukar informasi mengenai teknologi energi bersih saja, namun juga berbagi wawasan mengenai smart grid hingga target NZE, serta memperkuat kolaborasi global untuk mencapai transisi energi menuju NZE pada 2060.

Dengan kegiatan ini, upaya Indonesia untuk menuju ketahanan energi dan membangun sistem ketenagalistrikan terintegrasi di Kawasan ASEAN dapat secara cepat terealisasikan, demi terciptanya ekonomi hijau berkelanjutan.

Terkini