Jakarta – PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) menandatangani Perjanjian Pengembangan Bersama (Joint Development Agreement/JDA) dengan Sembcorp Industries (Sembcorp) untuk mengembangkan fasilitas produksi hidrogen hijau di Sumatra, Indonesia. Kerja sama ini menegaskan komitmen PLN EPI dalam mendukung transisi energi Indonesia menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Hartanto Wibowo, Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PT PLN (Persero), menyatakan bahwa pengembangan hidrogen hijau adalah langkah strategis PLN untuk mempercepat implementasi proyek-proyek energi ramah lingkungan.
“Hidrogen hijau merupakan kunci energi masa depan. Proyek ini, yang kami resmikan hari ini, akan menjadi pusat hidrogen terbesar dan pertama di Asia Tenggara, sebagai bukti nyata komitmen kami dalam membentuk kembali lanskap energi di kawasan ini,” ujar Hartanto.
Sementara itu, Iwan Agung Firstantara, Direktur Utama PLN EPI, menjelaskan bahwa proyek ini akan memiliki kapasitas produksi mencapai 100.000 metrik ton per tahun. Ini akan menjadi proyek hidrogen hijau terbesar di Asia Tenggara dan memainkan peran penting dalam membentuk pusat hidrogen hijau yang menghubungkan Sumatra, Kepulauan Riau, dan Singapura.
Penandatanganan JDA ini berlangsung pada Singapore International Energy Week (SIEW) 2024 dan merupakan tindak lanjut dari fase pertama studi bersama, yang meliputi pemilihan lokasi, penilaian risiko, serta pengembangan skema teknis. Melalui JDA ini, proyek akan memasuki fase berikutnya yang mencakup perencanaan komersial dan rekayasa detail.
“Kerja sama ini merupakan bukti nyata komitmen PLN EPI dalam mendukung transisi energi berkelanjutan. Proyek hidrogen hijau ini memperkuat posisi Indonesia sebagai pemimpin dalam transisi energi ASEAN sekaligus membuka peluang besar bagi pengembangan infrastruktur energi bersih untuk kebutuhan domestik dan ekspor,” kata Iwan.
Sebagai bagian dari komitmen Indonesia dalam mencapai target Net Zero Emissions, proyek hidrogen hijau ini diharapkan memberikan kontribusi signifikan dalam upaya dekarbonisasi sektor energi, serta mendorong inovasi dan kolaborasi antarnegara di Asia Tenggara.
Proyek ini juga selaras dengan strategi hidrogen nasional Singapura, yang menekankan solusi energi berkelanjutan dan pengurangan emisi karbon, serta inisiatif Indonesia untuk membangun infrastruktur hidrogen yang solid. Hidrogen hijau dari proyek ini diharapkan dapat mendukung dekarbonisasi industri di Indonesia dan seluruh Asia Tenggara.
“Kami sangat antusias bekerja sama dengan Sembcorp dalam proyek ini. Langkah ini menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya menjadi penyedia energi konvensional, tetapi juga pemain utama dalam energi bersih di tingkat regional,” tegas Iwan.
Koh Chiap Khiong, CEO Singapore and Southeast Asia Sembcorp Industries, menambahkan bahwa kesepakatan ini adalah langkah penting dalam pengembangan ekosistem hidrogen berkelanjutan untuk Asia Tenggara.
“Kami telah mencapai kemajuan signifikan bersama PLN. Proyek ini menjadi langkah penting dalam membangun ekosistem hidrogen, menghubungkan Sumatra, Kepulauan Riau, dan Singapura sebagai pusat hidrogen yang kuat,” ujar Koh Chiap Khiong.
Koh menambahkan bahwa baik Sembcorp maupun PLN berkomitmen untuk menyukseskan proyek ini demi mendorong diversifikasi sumber energi dan ketahanan energi di Asia Tenggara.