Transisi Energi PLN Indonesia Power Didukung Perusahaan Global

Kamis, 10 Oktober 2024 | 20:23:40 WIB

Jakarta - PLN Indonesia Power berpartisipasi dalam ajang Indonesia International Sustainability Forum (IISF) 2024 dengan meluncurkan terobosan untuk mencapai target Net Zero Emission pada 2060. Terbaru, PLN Indonesia Power menggandeng ACWA Power, Pupuk Indonesia, dan PLN Energi Primer Indonesia untuk mengembangkan green hydrogen terintegrasi. Selain itu, PLN Indonesia Power bekerja sama dengan Ishikawajima-Harima Heavy Industries Corporation dalam pengembangan ammonia cofiring. Kedua inisiatif ini bertujuan mengembangkan potensi Energi Baru Terbarukan di Tanah Air.

Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra menyatakan bahwa PLN Indonesia Power telah melakukan berbagai terobosan untuk mempercepat transisi energi dan mencapai target Net Zero Emission pada 2060, mulai dari pengembangan energi terbarukan hingga inovasi pengurangan emisi karbon.

"PLN Indonesia Power berfokus pada penurunan emisi karbon di sektor kelistrikan, dan kami juga berkomitmen mengurangi emisi di sektor transportasi melalui pengembangan ekosistem hidrogen," jelas Edwin.

Edwin menambahkan bahwa PLN Indonesia Power menggandeng mitra global seperti ACWA Power dan IHI Corporation untuk mempercepat pengembangan energi terbarukan dan inovasi penurunan emisi. Kedua perusahaan ini menjadi mitra PLN dalam mengembangkan potensi energi baru terbarukan di Indonesia.

PLN Indonesia Power bersama ACWA Power, Pupuk Indonesia, dan PLN Energi Primer Indonesia akan mengerjakan Garuda Hidrogen Project. Proyek ini menghasilkan Green Hydrogen sebagai produk akhir dari pemanfaatan energi hijau yang berasal dari pembangkit energi terbarukan yang akan dibangun oleh keempat perusahaan. Diperkirakan Green Hydrogen yang akan dihasilkan sebesar 15 KTPA, yang akan memberi dampak positif pada peningkatan penggunaan energi hijau.

"PLN Indonesia Power berkomitmen untuk terus memenuhi kebutuhan energi terbarukan yang berkelanjutan. Green Hydrogen adalah salah satu beyond kWh yang kami kembangkan melalui transformasi pembangkit menuju energi bersih dan hijau, yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan," ungkap Edwin.

Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi menjelaskan bahwa Green Hydrogen akan digunakan sebagai bahan baku utama produksi amonia hijau yang dimanfaatkan dalam produksi pupuk urea dan NPK. Hal ini akan mendukung keberlanjutan bahan baku industri pupuk nasional serta ketahanan pangan Indonesia.

"Langkah ini tidak hanya menjaga kelancaran produksi tetapi juga memastikan ketersediaan bahan baku. Dengan menggantikan gas alam yang tidak terbarukan dengan air, kami memastikan Pupuk Indonesia tetap dapat memasok kebutuhan pupuk nasional sekaligus mendukung ketahanan pangan," ujar Rahmad.

Vice President South & South East Asia ACWA Power Salman Baray menyatakan bahwa kerja sama dengan PLN Indonesia Power dapat menjadi pionir pengembangan Green Hydrogen untuk industri rendah emisi. "Kami optimis kerja sama ini dapat mendukung penurunan emisi dan memerangi perubahan iklim," tambah Salman.

Sementara itu, kerja sama PLN Indonesia Power dengan IHI Corporation berfokus pada penyesuaian teknologi pada boiler PLTU Labuan untuk mendukung ammonia cofiring, yang merupakan salah satu pendorong transisi energi hijau.

Edwin menjelaskan bahwa modifikasi burner pada boiler PLTU Labuan diperlukan untuk melakukan ammonia cofiring. Dengan kolaborasi ini, PLN Indonesia Power dan IHI Corporation berharap dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan menurunkan emisi gas rumah kaca secara signifikan.

Souichi Nakajima, Chief Representative Indonesia Business Development Headquarters IHI Corporation, menyatakan bahwa kerja sama ini akan mempercepat transisi energi bersih melalui penerapan teknologi green ammonia. "Kami bangga bermitra dengan PLN Indonesia Power dan percaya teknologi ini akan membawa perubahan signifikan dalam transisi energi, baik di Indonesia maupun global," papar Souichi.

Terkini