Indonesia Power dan PGE Bersatu Wujudkan Energi Terbarukan Panas Bumi

Rabu, 09 Oktober 2024 | 15:33:06 WIB

Jakarta – PLN Indonesia Power (PLN IP) dan Pertamina Geothermal Energy (PGE) bersinergi dalam pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), termasuk proyek Ulubelu Binary Unit berkapasitas 30 MW dan Lahendong Binary Unit berkapasitas 15 MW. Kerja sama ini merupakan bagian dari komitmen kedua BUMN untuk memaksimalkan potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) guna mendukung target Net Zero Emission pada tahun 2060.

Sinergi tersebut diresmikan melalui penandatanganan Consortium Agreement antara PLN Indonesia Power dan Pertamina Geothermal Energy pada acara Indonesia International Geothermal Convention and Exhibition (IIGCE) ke-10, yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan. Acara ini turut dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono, Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasojo, dan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati.

Dalam sambutannya, Presiden Joko Widodo menekankan bahwa Indonesia memiliki potensi panas bumi terbesar di dunia, yang mencapai 40 persen dari total potensi global atau sekitar 24 ribu MW. Oleh karena itu, pengembangan energi panas bumi perlu terus diperkuat untuk mendukung kebutuhan listrik rendah emisi serta mewujudkan ekonomi hijau.

"Indonesia berkomitmen untuk menjadi bagian penting dalam membangun ekonomi hijau, mengembangkan industri hijau, serta melakukan transisi menuju energi bersih. Komitmen ini akan terus kami perjuangkan," ujar Presiden Joko Widodo.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menambahkan, kapasitas pembangkit listrik Indonesia saat ini telah mencapai 93 GW, di mana 15 persen atau sekitar 13,7 GW berasal dari EBT. Energi panas bumi, menurutnya, menjadi salah satu instrumen penting dalam meningkatkan porsi EBT dalam bauran energi nasional.

"Saat ini, kapasitas pembangkit panas bumi di Indonesia telah mencapai 2,6 GW, yang merupakan terbesar kedua di dunia. Dalam 10 tahun terakhir, kapasitas ini telah tumbuh dua kali lipat," ungkap Bahlil.

Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menjelaskan bahwa pembangkit listrik tenaga panas bumi merupakan andalan dalam pengembangan EBT di Indonesia. PLN IP menggandeng Pertamina Geothermal Energy dalam mengembangkan PLTP Cogeneration (Binary Unit) di wilayah kerja panas bumi Pertamina, dengan potensi mencapai 230 MW.

"Kolaborasi ini merupakan langkah strategis untuk memaksimalkan potensi panas bumi Indonesia," ujar Edwin.

Proyek ini meliputi pengembangan PLTP Ulubelu Binary Unit berkapasitas 30 MW dan Lahendong Binary Unit berkapasitas 15 MW. Kedua proyek ini berperan dalam mempercepat transisi energi nasional serta mendukung National Determined Contribution (NDC) dan program Net Zero Emission.

Direktur Utama Pertamina Geothermal Energy, Jufli Hadi, menyatakan bahwa kerja sama ini merupakan contoh nyata dari kolaborasi untuk mempercepat pengembangan energi panas bumi.

"Kolaborasi ini adalah kunci untuk menciptakan ekosistem yang mendukung pengembangan panas bumi, yang tidak hanya menguntungkan kedua perusahaan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi Indonesia dan dunia," ujar Jufli.

Terkini