Dari Nelayan ke Aktivis Lingkungan: Transformasi Berkat PLN Indonesia Power

Kamis, 10 Oktober 2024 | 18:30:32 WIB

Jakarta - PLN Indonesia Power (PLN IP) terus berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar pembangkit. Melalui Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Semarang, PLN IP meluncurkan berbagai inovasi guna memberdayakan masyarakat pesisir utara Pulau Jawa. Ini merupakan bagian dari upaya korporasi dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menjelaskan bahwa UBP Semarang telah memberikan pendampingan dalam program pemberdayaan kelompok petani ikan serta pengembangan UMKM pengolahan hasil tangkapan ikan di wilayah Semarang.

“PLN IP UBP Semarang melaksanakan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) berdasarkan pemetaan sosial yang telah dilakukan perusahaan,” ungkap Edwin.

“Dengan lokasi pembangkit yang berada di area pesisir, kami menghadapi tantangan untuk mengembangkan program yang relevan dengan masyarakat pesisir,” tambahnya.

Senior Manager PLN Indonesia Power UBP Semarang, Flavianus Erwin Putranto, menambahkan bahwa program ini bertujuan untuk menciptakan nilai ekonomi sirkuler dalam masyarakat melalui pengembangan value chain.

Untuk mengimplementasikan program tersebut, PLN Indonesia Power UBP Semarang bekerja sama dengan kelompok nelayan di Kelurahan Tanjung Mas, khususnya dalam mengembangkan potensi kelautan keramba jaring tancap. Berkat pendampingan ini, kelompok tersebut berhasil meraih omset mencapai 60 juta rupiah per bulan.

“Dalam program pemberdayaan masyarakat ini, kami memberikan berbagai bantuan, mulai dari peningkatan kapasitas kelompok hingga penyediaan alat produksi dan benih ikan bandeng,” jelas Erwin.

PLN IP UBP Semarang juga bermitra dengan Koperasi Prima Indo Sutera dan Kelompok Pengolah dan Pemasar (Poklahsar) Putri Laut sebagai bagian hilir, yakni tempat penjualan ikan bandeng dari kelompok nelayan.

“PLN IP UBP Semarang didukung oleh para local hero yang memberikan bantuan dalam pengembangan kapasitas, peralatan produksi, pemasaran produk, dan sertifikasi,” tutur Erwin.

Sebagai bagian dari inovasi, PLN Indonesia Power UBP Semarang memperkenalkan Low Temperature High Pressure Cooker (LTHPC) kepada kelompok pengolahan ikan bandeng. Alat ini dibuat dari sisa turbin compartment yang tidak terpakai.

Penggunaan alat LTHPC ini telah meningkatkan efisiensi proses produksi olahan ikan bandeng, menghemat biaya produksi, dan meningkatkan pendapatan hingga 177 juta rupiah.

“Sekarang, LTHPC telah beroperasi dengan menggunakan tenaga listrik, semakin meningkatkan efisiensi proses produksi,” jelas Erwin.

Erwin juga mengungkapkan bahwa keberhasilan pemberdayaan kelompok ini telah direplikasi hingga kelompok ketiga, yaitu Poklahsar Global Milkfish.

Ketua Poklahsar Putri Laut, Suhartono, menyatakan bahwa program yang dijalankan PLN IP UBP Semarang sangat membantu operasional usaha dan berdampak positif bagi kesejahteraan anggota kelompok.

“Program ini sangat membantu kami. Dengan penggunaan LTHPC, kami bisa menghemat waktu, biaya, dan tenaga. Awalnya, kami hanya mampu memproduksi 5 kg bandeng dalam sekali masak, namun kini dapat mencapai 40 hingga 50 kg,” kata Suhartono.

“Selain itu, alat LTHPC menjaga kualitas gizi ikan bandeng. Berkat bantuan fasilitas, pelatihan, dan perizinan dari PLN IP, kami berhasil meningkatkan pendapatan 21 UMKM di Poklahsar Putri Laut hingga Rp1.100.000,- per bulan. Dengan pendapatan ini, kami dapat memperbaiki perekonomian keluarga. Mari kita makan ikan agar cerdas,” tambahnya.

Selain itu, PLN IP UBP Semarang juga mengembangkan UMKM Kopi Endemix dan kelompok tani Berkah Wana Lestari di Ngesrep Balong, Kendal, sebagai bentuk konservasi lingkungan di wilayah wisata yang merupakan area konservasi keanekaragaman hayati. Produk UMKM Kopi Endemix, dengan merek dagang Kopi Endemica, telah berhasil menembus pasar nasional.

Erwin menjelaskan bahwa PLN Indonesia Power UBP Semarang juga berperan dalam pelestarian keanekaragaman hayati dan penyerapan karbon melalui program pemberdayaan masyarakat di Desa Wisata Kabupaten Kendal. Ini dilakukan dengan meningkatkan kapasitas SDM kelompok tani Kopi Berkah Wana Lestari dan UMKM Kopi Endemix dalam budidaya berbasis Good Agricultural Practices dan pengolahan hasil panen kopi.

“Dengan memberdayakan 15 petani kopi dan 22 anggota Pokdarwis Pucue’ Kendal, program ini berdampak positif terhadap pendapatan para anggota kelompok tani Berkah Wana Lestari dan UMKM Kopi Endemix. Hingga Juli 2024, pendapatan kelompok tani mencapai 315 juta rupiah dan UMKM Kopi Endemix mencapai 100 juta rupiah,” tutup Erwin.

Local Hero UMKM Endemix, Wahyudi, menambahkan bahwa setelah adanya edukasi dari PLN IP UBP Semarang, terjadi perubahan perilaku di masyarakat. Dulu, mereka merupakan pembalak tanaman langka dan pemburu burung langka, kini mereka menjadi aktivis lingkungan yang menghalangi aksi pemburu.

“Dengan program ini, terjadi perubahan perilaku di masyarakat. Salah satu local hero yang dulunya pembalak dan pemburu burung kini telah bertaubat dan menjadi aktivis lingkungan. Selain itu, 15 pemuda desa mendapatkan penghasilan rata-rata sebesar Rp1.030.000,- per bulan. Pendapatan ini sangat membantu perekonomian keluarga dan pemuda desa memperoleh keterampilan baru sebagai barista serta dalam mengelola desa wisata. Curug Lawe Secepit yang menjadi kebanggaan warga Ngesrep Balong semakin dikenal berkat konten-konten wisata yang dibuat oleh anggota Pokdarwis,” tegas Wahyudi.

Terkini