PLN Indonesia Power Bekerjasama dengan PGE untuk Capai Target Net Zero Emission Melalui Energi Panas Bumi

Selasa, 01 Oktober 2024 | 21:11:06 WIB

Jakarta - PLN Indonesia Power (PLN IP) berkolaborasi dengan Pertamina Geothermal Energy (PGE) untuk mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulubelu Binary Unit 30 MW dan Lahendong Binary Unit 15 MW. Kerjasama ini merupakan upaya strategis dari Pemerintah Indonesia melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk memaksimalkan potensi Energi Baru Terbarukan guna mencapai target Net Zero Emission pada 2060.

Penandatanganan Consortium Agreement antara PLN Indonesia Power dan Pertamina Geothermal Energy menjadi simbol sinergi ini. Acara tersebut berlangsung di Indonesia International Geothermal Convention and Exhibition (IIGCE) Ke-10 yang diadakan di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, disaksikan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono, Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasojo, dan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati.

Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa Indonesia memiliki potensi geothermal terbesar, sekitar 40 persen dari total potensi dunia, yang diperkirakan mencapai 24 ribu Mega Watt. Oleh karena itu, pengembangan energi panas bumi harus terus ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan listrik dengan emisi yang rendah dan mendukung ekonomi hijau.

"Indonesia berkomitmen untuk menjadi bagian penting dalam langkah-langkah dunia menuju ekonomi hijau, dalam mengembangkan industri hijau, serta dalam transisi ke energi hijau," ujar Joko Widodo.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menambahkan bahwa kapasitas listrik Indonesia saat ini mencapai 93 Giga Watt, di mana 13,7 GW atau 15 persen berasal dari energi baru terbarukan. Energi panas bumi menjadi instrumen penting untuk meningkatkan porsi EBT dalam bauran energi nasional.

"Kapastitas pembangkit listrik panas bumi di Indonesia saat ini mencapai 2,6 GW, menjadikannya terbesar kedua di dunia, dengan pertumbuhan yang dua kali lipat dalam sepuluh tahun terakhir," ungkapnya.

Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra menjelaskan bahwa mengingat potensi besar yang ada, pengembangan PLTP menjadi prioritas. Kolaborasi ini diharapkan dapat memanfaatkan potensi panas bumi Indonesia secara optimal.

"Kerja sama antara PLN Indonesia Power dan Pertamina Geothermal Energy akan meliputi pengembangan PLTP Cogeneration (Binary Unit) di wilayah kerja PGE dengan potensi kapasitas mencapai 230 MW. Proyek ini mencakup PLTP Ulubelu Binary Unit 30 MW dan Lahendong Binary Unit 15 MW," jelas Edwin.

"Proyek ini bertujuan untuk mempercepat transisi energi dan mendukung kebijakan energi nasional dalam pencapaian National Determined Contribution (NDC) serta program Net Zero Emission," tambahnya.

Direktur Utama Pertamina Geothermal Energy Jufli Hadi menekankan bahwa kerja sama ini mencerminkan kolaborasi nyata dalam pengembangan energi panas bumi.

"Kolaborasi adalah kunci untuk menciptakan ekosistem yang mendukung pengembangan panas bumi di Indonesia. Kerja sama ini adalah langkah penting bagi energi hijau yang akan memberikan manfaat besar dan berkelanjutan, tidak hanya bagi kedua perusahaan, tetapi juga bagi Indonesia dan dunia," kata Jufli.

Halaman :

Terkini