PLN Indonesia Power dan PGE: Sinergi Strategis untuk Capai Net Zero Emission

Selasa, 01 Oktober 2024 | 21:08:01 WIB

Jakarta - PLN Indonesia Power (PLN IP) dan Pertamina Geothermal Energy (PGE) berkolaborasi dalam pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulubelu Binary Unit 30 MW dan Lahendong Binary Unit 15 MW. Kerja sama ini merupakan upaya pemerintah Indonesia melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk memaksimalkan potensi Energi Baru Terbarukan dan mencapai target Net Zero Emission pada 2060.

Sinergi ini ditandai dengan penandatanganan Consortium Agreement antara PLN Indonesia Power dan Pertamina Geothermal Energy, yang berlangsung pada Indonesia International Geothermal Convention and Exhibition (IIGCE) Ke-10 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta. Acara ini dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono, Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasojo, dan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati.

Presiden Joko Widodo mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki potensi geothermal terbesar di dunia, mencapai sekitar 40 persen dari total potensi global, dengan perkiraan kapasitas hingga 24 ribu Mega Watt. Oleh karena itu, energi panas bumi harus terus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan listrik dengan emisi rendah dan mendukung ekonomi hijau.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menambahkan, kapasitas listrik nasional saat ini mencapai 93 Giga Watt, di mana 13,7 GW atau 15 persen berasal dari energi baru terbarukan. Energi panas bumi dapat menjadi instrumen penting untuk meningkatkan porsi EBT dalam bauran energi nasional, dengan kapasitas pembangkit listrik panas bumi yang mencapai 2,6 GW.

Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra menegaskan bahwa pembangkit panas bumi menjadi andalan dalam pengembangan EBT. "Kerja sama ini adalah langkah strategis untuk memanfaatkan potensi panas bumi Indonesia secara optimal," katanya.

Kerja sama antara PLN Indonesia Power dan Pertamina Geothermal Energy mencakup pengembangan PLTP Cogeneration (Binary Unit) dengan kapasitas mencapai 230 MW, termasuk PLTP Ulubelu Binary Unit 30 MW dan Lahendong Binary Unit 15 MW. Proyek ini bertujuan untuk mempercepat transisi energi dan mendukung pencapaian National Determined Contribution (NDC) serta program Net Zero Emission.

Direktur Utama Pertamina Geothermal Energy Jufli Hadi menambahkan bahwa kerja sama ini adalah langkah konkret dalam pengembangan energi panas bumi. "Kolaborasi adalah kunci untuk menciptakan ekosistem yang mendukung pengembangan panas bumi di Indonesia," ungkap Jufli.

Halaman :

Terkini