Dalam upaya mencapai Net Zero Emissions (NZE) 2060, PLN Enjiniring memperkenalkan inovasi dalam transisi energi pada Seminar Nasional (Semnas) 2024. Dengan pendekatan "Building New Internal Capabilities," PLN Enjiniring membuktikan bahwa transisi energi dapat dilakukan secara profesional dan sesuai dengan regulasi perusahaan.
Seminar ini diselenggarakan oleh Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Cabang Palembang, bekerja sama dengan berbagai pihak termasuk Pusat Pembinaan Pelatihan dan Sertifikasi Mandiri (P3SM), PT Pupuk Sriwidjaja, PT PLN Icon Plus Sumatera Bagian Selatan, PT PLN Unit Induk Distribusi Sumatera Selatan Jambi dan Bengkulu, Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) Sumatera Selatan, serta Ikatan Alumni Teknik Elektro (IATE) Universitas Sriwijaya.
Di acara tersebut, Direktur Utama PLN Enjiniring, Chairani Rachmatullah, membahas penerapan Undang-Undang Keinsinyuran untuk mendukung transisi energi dan kemandirian menuju NZE 2060. Program ini terus didorong oleh PLN Enjiniring melalui kerja sama dengan berbagai universitas dan PII.
Chairani Rachmatullah mengungkapkan, “Undang-Undang Keinsinyuran memberikan dasar yang kuat untuk memberdayakan insinyur Indonesia dalam mendorong inovasi dan mempercepat transisi energi bersih. Kami di PLN Enjiniring berkomitmen untuk mendukung kemandirian energi nasional dengan solusi berkelanjutan serta membantu mencapai target NZE 2060.”
Semnas 2024 juga membahas berbagai isu penting mengenai strategi nasional untuk pengelolaan energi terbarukan, optimalisasi teknologi hijau, serta pembuatan kebijakan yang mendukung percepatan kemandirian energi. Diskusi mendalam selama forum ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi yang solid untuk mendukung upaya transisi energi Indonesia.
Dengan dukungan dari berbagai sektor perusahaan di Indonesia, PLN Enjiniring berkomitmen untuk menjadi pelopor dalam pengembangan energi bersih dan memastikan tercapainya kemandirian energi yang berkelanjutan sesuai dengan target NZE 2060.