Dirut PLN Terima Penghargaan sebagai CEO Paling Berpengaruh Tahun Ini untuk Transformasi Berkelanjutan

Sabtu, 24 Agustus 2024 | 16:20:31 WIB

Jakarta, 24 Agustus 2024 - Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo, berhasil menerima penghargaan The Prominent CEO of The Year dalam acara Prominent Award 2024. Penghargaan ini diberikan atas kepemimpinannya dalam membawa PLN melakukan transformasi besar yang telah meningkatkan kinerja bisnis dan menjadikan perusahaan lebih adaptif terhadap perubahan serta berdampak positif pada masyarakat dan lingkungan.

Dalam penghargaan ini, PLN diakui mampu menyusun laporan keuangan yang kuat, memberikan kontribusi yang signifikan bagi negara, dan menjadi motor penggerak dalam transisi energi. Berkat upaya ini, PLN juga memenangkan dua penghargaan lainnya dalam kategori Transformasi Bisnis & Kinerja Keuangan Unggul dan Pelopor Transisi Energi Hijau dalam acara 'Untukmu Indonesia' yang diadakan di Jakarta pada Jumat, 9 Agustus.

CEO Salutee.id, Arief Hidayat Thamrin, menjelaskan bahwa penghargaan ini diberikan berdasarkan empat aspek utama, yaitu profit (kemampuan memberikan keuntungan), people (kontribusi bagi bangsa dan masyarakat), planet (dampak terhadap lingkungan hidup), dan prophet (tanggung jawab moral untuk kemanusiaan).

"Kami mengucapkan selamat kepada para pemenang Prominent Award 2024. Semoga usaha dan dedikasi terbaik kita akan membawa kemajuan bagi perusahaan kita, bangsa, dan negara Indonesia," ujar Arief Hidayat.

Direktur Utama Metro TV, Arief Suditomo, menambahkan bahwa Prominent Award 2024 merupakan penghargaan untuk perusahaan yang menunjukkan komitmen, inovasi, dan kontribusi luar biasa bagi masyarakat dan ekonomi negara.

"Penerima penghargaan malam ini telah menjadi contoh dalam menjalankan bisnis yang berkelanjutan, beretika, dan memberikan manfaat nyata bagi lingkungan sekitar," kata Arief.

Darmawan Prasodjo menyampaikan bahwa penghargaan ini adalah hasil dari kerja keras seluruh tim PLN dalam mendukung transformasi proses bisnis di perusahaan, sehingga menghasilkan kinerja keuangan yang unggul.

Melalui transformasi ini, lanjut Darmawan, PLN berhasil membentuk struktur Holding Subholding di perusahaan, yang menyelaraskan proses bisnis menjadi lebih efisien, mengubah budaya organisasi dari birokratis menjadi lebih dinamis, dan mengintegrasikan aset-aset PLN yang sebelumnya tersebar.

"Dalam transformasi ini, PLN telah membentuk dua subholding pembangkitan terbesar di Asia Tenggara, yaitu PLN Indonesia Power dan PLN Nusantara Power. Kami juga mendirikan PLN Energi Primer Indonesia untuk memastikan pasokan energi primer yang andal, serta PLN ICON Plus untuk mengembangkan bisnis baru di luar sektor kelistrikan atau 'Beyond kWh'," jelas Darmawan.

Lebih lanjut, Darmawan menegaskan bahwa PLN berkomitmen untuk terus mendukung agenda pemerintah dengan menjadi pelopor transisi energi di Indonesia menuju Net Zero Emissions (NZE) pada 2060. Perusahaan akan terus berinovasi untuk memastikan proses transisi energi ini menciptakan peluang baru bagi perekonomian.

Sampai akhir tahun 2023, pembangunan pembangkit listrik oleh PLN telah mencapai kapasitas 8.786 MW, yang terdiri dari pembangkit listrik tenaga air sebesar 5.777 MW, pembangkit listrik tenaga panas bumi sebesar 2.519 MW, serta pembangkit listrik tenaga surya, angin, dan biomassa.

"Kami juga telah mengimplementasikan program co-firing biomassa di beberapa pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) untuk mengurangi emisi. Pada tahun 2023, program ini diterapkan di 43 lokasi PLTU dengan total penggunaan biomassa sebesar 1 juta ton, yang menghasilkan 1,04 terawatt jam listrik dan berhasil mengurangi emisi sebesar 1,05 juta ton CO2, serta melibatkan lebih dari 40 ribu tenaga kerja," tambah Darmawan.

Selain itu, PLN juga memanfaatkan Fly Ash and Bottom Ash (FABA) dari PLTU, dengan memaksimalkan potensi 3 juta ton FABA per tahun dari 47 PLTU di seluruh Indonesia. Program ini berhasil mengurangi emisi sebesar 216 ribu ton CO2 dan menciptakan lebih dari 1.000 lapangan kerja, melibatkan lebih dari 200 UMKM.

"Kami juga terus mendukung perkembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dengan menyediakan stasiun pengisian di berbagai wilayah. Hingga saat ini, sudah tersedia lebih dari 1.617 unit SPKLU, 2.182 SPBKLU, dan 9.956 SPLU untuk para pengguna kendaraan listrik," tutup Darmawan.

Terkini