PLN Indonesia Power dan HRS: Menuju Masa Depan Energi Terbarukan yang Berkelanjutan

Rabu, 24 Juli 2024 | 16:04:11 WIB

JAKARTA - PLN Indonesia Power (PLN IP) telah membuat berbagai inovasi untuk meningkatkan penggunaan energi bersih, termasuk dalam sektor transportasi. Salah satu terobosan mereka adalah pembangunan stasiun pengisian kendaraan hidrogen atau Hydrogen Refuelling Station (HRS). Inovasi ini menarik perhatian Pemerintah Australia.

Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menyatakan komitmennya untuk mendukung transisi energi dengan menyediakan alternatif energi rendah emisi melalui HRS. Teknologi ini diharapkan dapat menekan emisi karbon, mengingat sektor transportasi menyumbang 44 persen dari total emisi karbon di Indonesia.

“Hidrogen adalah energi yang rendah emisi. Dengan adanya HRS, kami mendukung transisi energi yang mendukung Indonesia mencapai target Net Zero Emission pada 2060,” ujar Edwin.

HRS pertama di Indonesia ini menjadi objek studi bagi delegasi dari Department of Climate Change, Energy, the Environment and Water (DCCEEW) Kedutaan Besar Australia. Selain melihat HRS, mereka juga mendapatkan wawasan mengenai Hydrogen Generator dan Hydrogen Center sebagai pusat pelatihan terkait hidrogen.

Edwin menjelaskan bahwa HRS di Senayan, Jakarta, menggunakan teknologi mutakhir untuk memastikan proses pengisian kendaraan hidrogen aman dan efisien. Sistem ini dilengkapi sensor canggih yang dapat mendeteksi kebocoran dan memutus aliran gas secara otomatis jika ada masalah.

Mr. David Fredericks, Secretary Department of Climate Change, Energy, The Environment, and Water (DCCEEW), mengungkapkan kekagumannya terhadap pencapaian PLN Indonesia Power dalam membangun Stasiun Pengisian Bahan Bakar Hidrogen pertama di Indonesia. Ia menyebutkan bahwa pemanfaatan hidrogen untuk kendaraan merupakan pencapaian luar biasa yang menunjukkan komitmen PLN IP terhadap masa depan energi terbarukan di Indonesia.

“Hasil kerja keras PLN IP dalam membangun fasilitas ini patut dibanggakan, dan kami percaya bahwa hidrogen akan menjadi bagian penting dari masa depan energi terbarukan di Indonesia,” kata Fredericks.

Hidrogen untuk HRS Senayan disuplai dari 22 GHP milik PLN. Selain 21 GHP yang sudah ada, PLN juga menambah 1 GHP di PLTP Kamojang. Total GHP ini mampu memproduksi 203 ton green hydrogen per tahun, dengan 75 ton digunakan untuk kebutuhan operasional pembangkit dan 128 ton untuk kendaraan hidrogen.

Produksi hidrogen ini dapat mendukung sekitar 438 mobil per tahun, dengan asumsi setiap mobil menempuh jarak 100 km/hari. Penggunaan hidrogen sebagai bahan bakar bersih dapat menghemat impor BBM hingga 1,59 juta liter per tahun dan mengurangi emisi hingga 4,15 juta ton CO2 per tahun.

Keberhasilan ini adalah salah satu dari banyak pencapaian PLN IP di bawah kepemimpinan Menteri BUMN Erick Thohir. PLN IP terus fokus pada pengembangan energi baru terbarukan dan pengurangan emisi karbon untuk mencapai target Net Zero Emissions 2060, sejalan dengan visi PLN untuk menjadi perusahaan kelas dunia dan masuk dalam daftar Top Fortune Global 500.

Terkini