Kolaborasi PLN Indonesia Power dan Pemerintah untuk Mencapai Target NDC

Rabu, 15 Mei 2024 | 17:24:36 WIB

JAKARTA - PLN Indonesia Power (PLN IP) dengan tekad bulatnya mendukung langkah-langkah Pemerintah dalam mengurangi emisi dan mempercepat peralihan menuju energi yang lebih bersih, melalui mekanisme perdagangan karbon atau carbon trading. PLN IP berambisi untuk menggandakan volume penjualan dalam beberapa tahun mendatang dibandingkan dengan capaian tahun 2023.

Edwin Nugraha Putra, Direktur Utama PLN Indonesia Power, menegaskan bahwa carbon trading merupakan langkah inovatif dalam ranah bisnis PLN yang akan turut mempercepat pencapaian Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060. PLN Indonesia Power telah mengambil langkah nyata dalam menerapkan mekanisme ini, terbukti dengan mendapatkan verifikasi atas emisi Gas Rumah Kaca dari Lembaga Validasi dan Verifikasi Gas Rumah Kaca (GRK) independen yang terakreditasi Sucofindo di beberapa Unit Pembangkit PLN IP.

"Carbon trading bukan hanya sekadar pengembangan bisnis di luar produksi listrik, tetapi juga merupakan strategi untuk mengurangi emisi karbon," ungkap Edwin.

Pada tahun 2023, PLN Indonesia Power telah berhasil melakukan carbon trading sebanyak 2.428.203 ton CO2, dengan target peningkatan volume perdagangan tersebut dua kali lipat untuk tahun-tahun mendatang.

"Target perdagangan karbon untuk masa depan adalah meningkat dua kali lipat dari capaian tahun 2023," tambah Edwin.

Pada tahun 2023, sepuluh Unit Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dari PLN Indonesia Power berkontribusi dalam kegiatan perdagangan karbon. Di antaranya adalah PLTU Suralaya, PLTU Banten 1 Suralaya, PLTU Adipala, PLTU Ombilin, PLTU Labuan, PLTU Pangkalan Susu, PLTU Lontar, PLTU Pelabuhan Ratu, PLTU Labuan Angin, dan PLTU Teluk Sirih.

"PLTU Suralaya menjadi penyumbang terbesar dalam penurunan emisi karbon, mencapai sekitar 1,5 juta ton CO2," jelasnya.

Menurut Edwin, pencapaian dan target perdagangan karbon PLN IP ini sejalan dengan upaya Pemerintah dalam mencapai Target Kontribusi Nasional (NDC) pada tahun 2030 dan Net Zero Emissions pada tahun 2060.

"Dengan melibatkan PLN Indonesia Power dalam perdagangan karbon, kami turut serta dalam upaya mengurangi dampak perubahan iklim dan kerusakan lingkungan, sejalan dengan agenda pemerintah," pungkas Edwin.

PLN Indonesia Power juga berkomitmen untuk terus mempercepat penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) secara nasional melalui kerjasama dengan berbagai pihak dan membuka peluang kolaborasi dalam perdagangan karbon

Terkini