“Inovasi PLN IP: Substitusi Batu Bara dengan Biomassa untuk Pembangkit Listrik Berkelanjutan

Sabtu, 18 Mei 2024 | 15:15:23 WIB

JAKARTA - PLN Indonesia Power (PLN IP) telah berhasil mengurangi emisi karbon sebesar 555.339 ton pada tahun 2023 dengan mengadopsi penggunaan biomassa sebagai pengganti batu bara di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Prestasi ini mencerminkan komitmen perusahaan untuk mendukung agenda transisi energi pemerintah.

Edwin Nugraha Putra, Direktur Utama PLN Indonesia Power, menyatakan bahwa perusahaan telah berhasil mencapai dekarbonisasi sebesar 555.339 ton CO2 dengan menerapkan teknologi cofiring pada 18 PLTU. Dengan memanfaatkan 478.741 ton biomassa, PLN IP berhasil menghasilkan energi bersih sebesar 509,54 GWH.

"Selama tahun 2023, PLN Indonesia Power berhasil mengurangi emisi karbon melalui peningkatan penggunaan biomassa sebagai pengganti batubara," ujar Edwin.

PLTU yang telah menerapkan cofiring hingga tahun 2023 meliputi PLTU Suralaya 1-4, Sanggau, Jeranjang, Suralaya 5-7, Lontar, Labuan, Pelabuhan Ratu, Adipala, Suralaya 8, Asam-asam, Sintang, Barru, Berau, Pangkalan Susu, Holtekamp, Bengkayang, Labuan Angin, dan PLTU Ombilin.

Edwin juga menegaskan bahwa cofiring merupakan kontribusi nyata perusahaan dalam mendukung PLN memimpin transisi energi di Indonesia, serta dalam mencapai target Energi Baru dan Terbarukan (EBT) sebesar 23% pada tahun 2025.

"Program cofiring dengan biomassa adalah langkah konkret PLN IP dalam mendukung transisi energi di PLN Group, serta membantu pemerintah mencapai target EBT dalam bauran energi nasional," katanya.

Selain itu, Edwin menjelaskan bahwa program cofiring dengan berbagai jenis biomassa seperti serbuk gergaji, cangkang sawit, kepingan kayu, sampah, dan limbah uang kertas memberikan dampak positif ganda bagi perekonomian. Ini menciptakan peluang kerja baru dan meningkatkan pendapatan masyarakat.

"PLN IP juga menjaga pasokan biomassa dengan bekerja sama dengan pemerintah dan masyarakat setempat, yang mendukung Indonesia dalam mencapai kemandirian energi dan meningkatkan kapasitas nasional dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG)," tambah Edwin.

Menurut Edwin, keberhasilan program cofiring ini hanyalah awal dari upaya PLN Indonesia Power dalam menerapkan transisi energi. PLN akan terus mempercepat transisi energi di Indonesia melalui berbagai program pengembangan EBT di sektor kelistrikan, dengan tujuan menjadikan PLN sebagai pelopor dalam transisi energi.

Terkini