Menuju Masa Depan Berkelanjutan: PLN IP Melalui Program Cofiring Biomassa

Rabu, 15 Mei 2024 | 14:27:12 WIB

JAKARTA - PLN Indonesia Power (PLN IP) berhasil mengurangi emisi karbon sebanyak 555.339 ton pada tahun 2023 dengan menggantikan batu bara dengan biomassa dalam operasi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Prestasi ini menunjukkan komitmen perusahaan dalam mendukung agenda transisi energi yang diusung pemerintah.

Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menyatakan bahwa perusahaan telah berhasil mengurangi emisi karbon sebanyak 555.339 ton CO2 dengan menerapkan sistem cofiring pada 18 PLTU. Mereka memanfaatkan 478.741 ton biomassa yang menghasilkan energi bersih sebesar 509,54 GWH.

"Selama tahun 2023, PLN Indonesia Power berhasil menurunkan emisi karbon dengan meningkatkan penggunaan biomassa sebagai pengganti batubara," ujar Edwin.

PLTU Suralaya 1-4, Sanggau, Jeranjang, Suralaya 5-7, Lontar, Labuan, Pelabuhan Ratu, Adipala, Suralaya 8, Asam-asam, Sintang, Barru, Berau, Pangkalan Susu, Holtekamp, Bengkayang, Labuan Angin, dan PLTU Ombilin adalah pembangkit yang telah menerapkan cofiring hingga tahun 2023.

Menurut Edwin, penggunaan cofiring adalah bukti nyata komitmen korporasi dalam mendukung transisi energi yang dipimpin oleh PLN di Indonesia. Mereka juga bertujuan mencapai target Energi Baru dan Terbarukan (EBT) sebesar 23% pada tahun 2025.

"Program cofiring ini merupakan langkah nyata PLN IP dalam mendukung transisi energi di PLN Group dan membantu pemerintah mencapai target EBT dalam bauran energi nasional," jelasnya.

Lebih lanjut, Edwin menyatakan bahwa program cofiring menggunakan berbagai jenis biomassa seperti serbuk gergaji, cangkang sawit, kepingan kayu, sampah, hingga limbah uang kertas. Hal ini memberikan dampak positif ganda bagi perekonomian, karena melibatkan masyarakat dalam penyediaan bahan bakar biomassa, yang pada gilirannya menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan.

"Dalam menjaga pasokan biomassa, PLN IP bekerja sama dengan pemerintah dan masyarakat setempat, sehingga turut berkontribusi dalam mewujudkan Indonesia yang bersih, mandiri secara energi, dan meningkatkan kapasitas nasional dengan mematuhi prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG)," tambah Edwin.

Menurut Edwin, keberhasilan program cofiring ini hanyalah awal dari upaya PLN Indonesia Power dalam menerapkan transisi energi. Mereka akan terus berupaya mengakselerasi transisi energi di Indonesia dengan mengembangkan program-program EBT di sektor kelistrikan.

"Kami sedang merancang berbagai program pengembangan EBT di sektor kelistrikan untuk mewujudkan transisi energi sesuai target dan menjadikan PLN sebagai pemimpin dalam transisi energi," tandasnya.

Terkini