Pemimpin Dalam Aksi Lingkungan: PLN IP dan Suksesnya Program Cofiring

Rabu, 15 Mei 2024 | 14:24:43 WIB

JAKARTA - PLN Indonesia Power (PLN IP) sukses menurunkan 555.339 ton emisi karbon (CO2) pada tahun 2023 dengan cara menggantikan batu bara dengan biomassa (cofiring) di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Langkah ini bukan hanya sebagai bagian dari komitmen perusahaan dalam mendukung transisi energi yang diinginkan pemerintah, tetapi juga sebagai kontribusi nyata dalam menjaga lingkungan.

Menurut Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, prestasi ini diraih melalui penerapan cofiring di 18 PLTU, yang menggunakan 478.741 ton biomassa untuk menghasilkan 509,54 GWH energi bersih. "Tahun lalu, PLN Indonesia Power berhasil mengurangi emisi CO2 dengan meningkatkan penggunaan biomassa sebagai pengganti batu bara," ungkap Edwin.

Beberapa PLTU yang telah menggunakan cofiring hingga tahun 2023 antara lain PLTU Suralaya 1-4, Sanggau, Jeranjang, Suralaya 5-7, Lontar, Labuan, Pelabuhan Ratu, Adipala, Suralaya 8, Asam-asam, Sintang, Barru, Berau, Pangkalan Susu, Holtekamp, Bengkayang, Labuan Angin, dan PLTU Ombilin.

Edwin juga menegaskan bahwa strategi cofiring merupakan bukti nyata dari keterlibatan PLN dalam mengawal transisi energi di Indonesia. Selain itu, hal ini juga mendukung pencapaian target Energi Baru dan Terbarukan (EBT) di bauran energi nasional yang ditetapkan sebesar 23% pada tahun 2025.

"Program cofiring dengan biomassa adalah langkah konkret PLN IP dalam mendukung transisi energi di PLN Group dan membantu pemerintah mencapai target EBT di bauran energi nasional," jelasnya.

Lebih lanjut, Edwin menjelaskan bahwa program cofiring ini melibatkan berbagai jenis bahan baku seperti serbuk gergaji, cangkang sawit, kepingan kayu, sampah, dan bahkan limbah uang kertas. Pemanfaatan bahan baku ini tidak hanya memberikan dampak positif terhadap lingkungan, tetapi juga ekonomi masyarakat. Dengan melibatkan masyarakat dalam penyediaan bahan baku biomassa, program ini mampu menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan.

"PLN IP menjaga pasokan biomassa dengan bekerja sama dengan pemerintah dan masyarakat setempat, menciptakan Indonesia yang bersih, mandiri secara energi, serta meningkatkan kapasitas nasional dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG)," tambah Edwin.

Menurut Edwin, keberhasilan program cofiring ini hanya awal dari upaya PLN Indonesia Power dalam menerapkan transisi energi. Mereka berkomitmen untuk terus mempercepat transisi energi di Indonesia dengan mengembangkan program-program EBT di sektor kelistrikan.

"Kami sedang menggarap berbagai program pengembangan EBT untuk mencapai transisi energi sesuai dengan target dan menjadikan PLN sebagai pemimpin dalam hal ini," pungkasnya.

Halaman :

Terkini