PLN IP dan Komitmen Energi Bersih di Nusa Penida

Rabu, 15 Mei 2024 | 12:44:22 WIB

JAKARTA - PLN Indonesia Power (PLN IP) menegaskan komitmennya dalam mendorong transisi energi di Indonesia dengan menghadirkan inovasi di Pulau Nusa Penida. Langkah ini tidak hanya untuk mendukung pariwisata yang bersih di Pulau Dewata, tetapi juga sebagai bagian dari upaya mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060, sekaligus memperhatikan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola bisnis.

PLN IP telah memasang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Hybrid Nusa Penida dengan kapasitas 3,5 MWac. Namun, dalam waktu dekat, akan ada penambahan PLTS dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) sebesar 14,5 MW, didukung oleh Battery Energy Storage System (BESS). Proyek ini diharapkan akan selesai pada tahun 2026.

Kunjungan Kerja Spesifik dari Komisi VII DPR RI memberikan dukungan langsung untuk pengembangan ini, mengakui pentingnya langkah ini sebagai bagian dari transisi energi. Pembangunan PLTS ini bukan hanya simbolik, tetapi bagian dari perjalanan menuju NZE, yang dianggap krusial untuk mengurangi dampak pemanasan global.

PLTS Nusa Penida dianggap sebagai langkah awal yang strategis dalam transisi energi, di mana pengalaman praktisnya diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lain. Selain memberikan keuntungan lingkungan, PLTS juga dianggap akan menghemat energi dan mengurangi emisi gas rumah kaca secara signifikan.

Selain Nusa Penida, PLTS Hybrid ini juga akan melistriki Pulau Nusa Lembongan, Nusa Ceningan, dan Nusa Penida, serta akan ada penambahan kapasitas pembangkit untuk meningkatkan keandalan dan pelayanan listrik.

Dukungan dari Komisi VII DPR RI dan Kementerian ESDM berupa regulasi dan Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) juga menjadi bagian penting dalam mendukung transisi energi. Hal ini sejalan dengan komitmen PLN (Persero) dalam mengurangi emisi CO2 dan meningkatkan penggunaan energi bersih.

PLN Indonesia Power menegaskan kembali komitmennya untuk mendukung program transisi energi, terutama di Bali. Dukungan ini tidak hanya bertujuan untuk mencapai target NZE secara nasional, tetapi juga mendukung target Pemerintah Bali untuk mencapai NZE lebih cepat, yaitu pada tahun 2045.

Terkini