PLN IP Dukung NZE dengan Pembangunan PLTS dan PLTB

Rabu, 15 Mei 2024 | 12:43:57 WIB

JAKARTA - Sebagai pemain utama dalam mendorong peralihan energi di Indonesia, PLN Indonesia Power (PLN IP) kembali menegaskan komitmennya untuk terus berinovasi dalam mengembangkan Energi Baru Terbarukan (EBT) dengan memperluas instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Nusa Penida. Langkah ini tidak hanya bertujuan untuk mendukung sektor pariwisata pulau Dewata dengan energi bersih, tetapi juga sebagai bagian dari komitmen untuk mencapai Net Zero Emisi (NZE) pada tahun 2060 serta memperkuat aspek Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (ESG) dalam proses bisnisnya.

Saat ini, di Pulau Nusa Penida Bali, PLTS Hybrid dengan kapasitas 3,5 MWac telah beroperasi. Namun, dalam rencana jangka menengah, sistem kelistrikan di Nusa Penida akan diperluas dengan penambahan pembangkit hijau sebesar 14,5 MW, yang terdiri dari PLTS dan PLTB, yang akan dilengkapi dengan teknologi Battery Energy Storage System (BESS). Pembangunan PLTS dijadwalkan dimulai pada tahun 2025, diikuti oleh PLTB pada tahun 2026.

Rencana pengembangan sistem kelistrikan di Nusa Penida ini mendapat dukungan langsung dari Komisi VII DPR RI selama kunjungan kerja ke Provinsi Bali. Ketua tim Kunjungan Kerja Spesifik, Sugeng Suparwanto, menekankan bahwa PLTS Hybrid Nusa Penida tidak hanya menjadi simbol atau showcase dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada November 2022, tetapi juga mencerminkan komitmen bersama untuk transisi energi.

Sugeng menegaskan bahwa pembangunan PLTS Nusa Penida adalah langkah awal yang strategis dalam transisi menuju energi bersih. Dia menyatakan bahwa meskipun kontribusinya masih terbatas dibandingkan dengan kebutuhan listrik Bali secara keseluruhan, PLTS Nusa Penida akan memberikan penghematan energi yang signifikan dan mengurangi emisi secara substansial. Dia berharap Nusa Penida akan menjadi contoh terbaik bagaimana mengadopsi energi terbarukan.

Sebagai bagian dari upaya mencapai NZE pada tahun 2060, PLTS Hybrid Nusa Penida akan memainkan peran penting dalam menyediakan listrik untuk tiga pulau: Nusa Lembongan, Nusa Ceningan, dan Nusa Penida. Sesuai dengan rencana jangka pendek, penambahan kapasitas pembangkit sebesar 4 MW direncanakan pada tahun 2024 untuk meningkatkan keandalan dan layanan.

Dukungan dari Komisi VII DPR RI dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam pengembangan energi bersih tercermin dalam upaya untuk membuat regulasi yang mendukung transisi energi. PLN (Persero) telah menyusun Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) untuk mendukung target NZE dengan fokus pada penggunaan sumber energi terbarukan.

PLN Indonesia Power, sebagai bagian dari strategi kelistrikan nasional, berkomitmen untuk mendukung program transisi energi menuju NZE melalui peningkatan kapasitas pembangkit dengan teknologi bersih. Pengembangan PLTS di Nusa Penida adalah salah satu program yang tercantum dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) Tahun 2021-2030, yang bertujuan untuk memanfaatkan sumber energi terbarukan sebanyak mungkin.

Dengan komitmen untuk mengurangi emisi CO2, PLN telah mencapai penurunan yang signifikan dalam emisi CO2 dari proses bisnisnya. Dalam proyeksi menuju NZE pada tahun 2060, PLN Indonesia Power akan terus mengembangkan PLTS di Nusa Penida hingga tahun 2029 dengan peningkatan kapasitas dan teknologi.

PLN Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Bali mendukung sepenuhnya roadmap pengembangan energi bersih di Nusa Penida untuk mencapai target NZE lebih cepat dari target nasional. Dukungan ini mencerminkan komitmen PLN Indonesia Power dalam mendukung kebijakan pemerintah dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui pengembangan energi bersih.

Terkini