Pemanfaatan Biomassa Kayu: Strategi PLN IP untuk PLTU yang Berkelanjutan

Rabu, 15 Mei 2024 | 12:14:33 WIB

Jakarta - PLN Indonesia Power semakin giat memanfaatkan biomassa sebagai alternatif batubara dalam pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Langkah ini didukung dengan upaya memperkuat rantai pasok biomassa melalui pengembangan Hutan Tanaman Energi (HTE) dan kerjasama dengan Kelompok Tani Hutan (KTH).

Nani Hendiarti dari Kemenko Marves menyatakan komitmen pemerintah Indonesia dalam mengarahkan industri energi dari batubara ke sumber energi terbarukan, seperti yang terlihat dari terbitnya Peraturan Menteri ESDM No 12 Tahun 2023. Langkah ini juga disampaikan saat COP 28 di Dubai, menunjukkan keseriusan Indonesia di mata masyarakat internasional.

Pemanfaatan biomassa sebagai bahan bakar dalam transisi energi perlu didukung dengan kegiatan pemberdayaan masyarakat, edukasi, dan pembuatan standar produk biomassa yang berkelanjutan.

PLN Indonesia Power, sebagai Subholding Pembangkitan PLN, telah mengembangkan rantai pasok biomassa berbasis kayu. Edwin Nugraha Putra, Direktur Utama PLN Indonesia Power, menjelaskan kerja sama dengan stakeholder untuk pengembangan rantai pasok biomassa, termasuk melalui penanaman HTE bersama kelompok tani hutan.

Hanafi Nur Rifai, Direktur Operasi Pembangkit Batubara PLN Indonesia Power, menyebut bahwa perusahaan telah menerapkan cofiring di 18 unit PLTU, menghasilkan energi hijau sebesar 496.642 GWh pada 2023. Program cofiring terus ditingkatkan, bahkan sudah diuji coba 100% di beberapa unit PLTU.

Untuk mendukung program cofiring, PLN Indonesia Power terus mempersiapkan infrastruktur, termasuk HTE, untuk memastikan ketersediaan biomassa yang berkelanjutan.

Terkini