PLN Indonesia Power (PLN IP): Melangkah Maju Menuju Masa Depan Indonesia dengan Energi Bersih

Jumat, 17 Mei 2024 | 17:36:31 WIB

JAKARTA-PLN Indonesia Power (PLN IP) telah menetapkan langkah-langkah strategis untuk memenuhi kebutuhan listrik di masa depan dengan memanfaatkan berbagai jenis Energi Baru Terbarukan (EBT). Langkah ini menjadi bentuk nyata dari komitmen perusahaan dalam mendukung target net zero emission serta mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Pernyataan ini disampaikan oleh Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, saat berbicara tentang transisi energi dalam forum Asia Pacific Energy Talks di Jakarta. Forum ini merupakan acara tahunan yang diadakan oleh Siemens Energy dan Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI), yang menjadi platform bagi para pemangku kepentingan di sektor energi dari negara-negara Asia Pasifik, termasuk Indonesia.

Menurut Edwin, mencapai target net zero emission bukanlah tugas yang mudah. Oleh karena itu, sebagai bagian dari Subholding PLN, PLN Indonesia Power berkomitmen untuk bekerja keras dalam mencapainya. "PLN telah dan terus berusaha keras untuk mengembangkan solusi strategis terbaik dalam menghadapi transisi energi," ujar Edwin.

Selain itu, Edwin juga menekankan bahwa PLN Indonesia Power tidak hanya memperhatikan kebutuhan listrik saat ini, tetapi juga masa depan. Perusahaan telah merancang berbagai strategi pengembangan EBT untuk memenuhi kebutuhan listrik yang diperkirakan akan meningkat secara signifikan dalam 35 tahun ke depan.

"Dalam 35 tahun ke depan, permintaan akan listrik akan meningkat secara drastis, oleh karena itu, kami perlu menjelajahi potensi energi baru terbarukan yang tersedia di Indonesia," tambah Edwin.

Meskipun demikian, Edwin mengakui bahwa pengembangan EBT saat ini belum sepenuhnya siap untuk diterapkan. Oleh karena itu, PLN IP sedang menunggu kematangan teknologi serta stabilitas finansial sebelum menerapkannya secara luas. Saat ini, PLN IP telah memperkenalkan berbagai jenis EBT seperti hidro, panas bumi, nuklir, dan cofiring amonia, namun penggunaannya masih terbatas karena berpotensi meningkatkan biaya listrik.

Sebagai langkah awal menuju target net zero emission, PLN Indonesia Power telah merancang proyek Hijaunesia 2023. Dalam proyek ini, PLN IP memprioritaskan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) dengan total kapasitas 1.055 MW melalui skema Strategic Partnership.

"Melalui proyek ini, kami akan mendorong pengembangan EBT sesuai dengan yang tercantum dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021–2030, dengan kapasitas total mencapai 1.055 MW," ungkap Edwin.

PLN IP juga berencana untuk mempercepat pembangunan PLTS di 5 lokasi dengan total kapasitas 500 MW. Proses pembangunan ini akan dilakukan secara paralel, termasuk dalam pra-seleksi mitra, pemilihan kontraktor EPC, serta proses perizinan.

Dengan langkah-langkah ini, PLN Indonesia Power membuktikan komitmennya dalam mencapai target net zero emission sambil memastikan ketersediaan energi listrik yang cukup untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di masa depan.

Terkini