Peran Penting PLN Indonesia Power: Memimpin Transisi ke Energi Bersih untuk Masa Depan Indonesia

Rabu, 15 Mei 2024 | 17:35:22 WIB

JAKARTA-PLN Indonesia Power (PLN IP) telah mengambil langkah progresif dalam mempersiapkan pemenuhan kebutuhan listrik di masa depan dengan mengadopsi berbagai jenis Energi Baru Terbarukan (EBT). Langkah ini menegaskan komitmen perusahaan dalam mendukung visi net zero emission dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Menurut Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, yang menyampaikan pandangannya dalam forum Asia Pacific Energy Talks, transisi menuju net zero emission bukanlah tugas yang mudah. Namun, sebagai Subholding PLN, PLN IP bertekad keras untuk mencapainya.

"PLN terus berupaya keras untuk merumuskan strategi energi terbaik untuk transisi energi," kata Edwin.

PLN Indonesia Power tidak hanya fokus pada pemenuhan kebutuhan listrik saat ini, tetapi juga memperhatikan masa depan. Perusahaan telah merancang berbagai strategi pengembangan EBT untuk memastikan ketersediaan listrik dalam jangka waktu 35 tahun mendatang.

"Melihat ke depan, 35 tahun dari sekarang permintaan listrik akan meningkat secara signifikan. Oleh karena itu, kami perlu mengeksplorasi berbagai jenis energi baru terbarukan yang mungkin tersedia di Indonesia," ujar Edwin.

Meskipun beberapa jenis pengembangan EBT belum siap untuk diterapkan secara luas saat ini, Edwin menegaskan pentingnya mempertimbangkan kematangan teknologi dan keberlanjutan finansial dalam jangka panjang.

"Kami telah mulai memperkenalkan EBT hidro, panas bumi, nuklir, dan cofiring amonia. Namun, ketersediaannya saat ini masih terbatas karena potensi kenaikan biaya listrik. Kami akan terus menunggu kematangan teknologi sebelum mengimplementasikannya secara luas untuk mengurangi emisi karbon," tambah Edwin.

Sebagai langkah awal dalam mencapai target net zero emission, PLN Indonesia Power merancang strategi pengembangan EBT melalui proyek Hijaunesia 2023. Dalam proyek ini, PLN IP memprioritaskan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) dengan total kapasitas 1.055 MW melalui skema Strategic Partnership.

"Melalui inisiatif ini, kami berupaya untuk meningkatkan pengembangan EBT yang telah direncanakan dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021–2030, dengan total kapasitas mencapai 1.055 MW," ungkap Edwin.

PLN IP juga berencana untuk mengakselerasi pembangunan PLTS di lima lokasi dengan total kapasitas 500 MW, dengan target proses pembangunan hingga Commercial Operation Date (COD) lebih cepat dari sebelumnya. Proses ini melibatkan pra-seleksi mitra, termasuk kontraktor EPC, pemilihan pemberi pinjaman, dan proses perizinan.

Dengan langkah-langkah ini, PLN Indonesia Power menegaskan komitmennya dalam memimpin perubahan menuju masa depan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan bagi Indonesia.

Terkini