Mengubah Landscape Energi: PLN Indonesia Power Membidik Masa Depan Bersih dengan Energi Baru Terbarukan

Jumat, 17 Mei 2024 | 17:31:22 WIB

JAKARTA-PLN Indonesia Power (PLN IP) terus mempersiapkan langkah-langkah strategis untuk memenuhi kebutuhan listrik di masa depan dengan mengadopsi berbagai jenis Energi Baru Terbarukan (EBT). Langkah ini menandai komitmen kuat perusahaan dalam mendukung agenda global untuk mencapai net zero emission, sambil mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Pada sebuah forum penting, Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, mengungkapkan pentingnya transisi energi dalam mencapai tujuan net zero emission. Forum Asia Pacific Energy Talks, yang diadakan secara tahunan oleh Siemens Energy dan Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI), menjadi panggung bagi PLN IP untuk berbagi visi dan upaya dalam menciptakan masa depan energi yang berkelanjutan. Edwin menegaskan bahwa menuju net zero emission bukanlah hal yang mudah, dan sebagai bagian dari Subholding PLN, PLN IP bertekad untuk terus berupaya menuju pencapaian tersebut.

"Kami terus berupaya keras untuk merumuskan solusi strategis dalam transisi energi menuju masa depan yang lebih bersih," ujar Edwin.

Selain memenuhi kebutuhan listrik saat ini, PLN Indonesia Power juga mempertimbangkan kebutuhan listrik di masa depan. Perusahaan telah menyiapkan berbagai strategi pengembangan EBT yang akan mengakomodasi kebutuhan listrik Indonesia dalam 35 tahun ke depan.

"Dalam 35 tahun ke depan, permintaan akan listrik akan meningkat secara signifikan. Oleh karena itu, kami perlu mempertimbangkan dan mengeksplorasi berbagai jenis energi baru terbarukan yang mungkin tersedia di Indonesia," jelas Edwin.

Meskipun beberapa jenis pengembangan EBT belum siap untuk diterapkan secara luas saat ini, Edwin menekankan pentingnya mempertimbangkan kematangan teknologi dan ketersediaan finansial dalam jangka panjang.

"Kami telah memperkenalkan berbagai jenis EBT seperti energi hidro, panas bumi, nuklir, dan cofiring amonia. Namun, penerapannya masih menunggu kematangan teknologi dan keberlanjutan finansial untuk menghindari kenaikan biaya listrik yang signifikan," tambah Edwin.

Sebagai langkah awal dalam mencapai target net zero emission, PLN Indonesia Power telah merancang strategi pengembangan EBT melalui proyek Hijaunesia 2023. Dalam proyek ini, PLN IP memprioritaskan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) dengan total kapasitas 1.055 MW melalui skema Strategic Partnership.

"Inisiatif Hijaunesia 2023 merupakan langkah maju untuk mempercepat pengembangan EBT yang telah tercantum dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021–2030, dengan total kapasitas mencapai 1.055 MW," terang Edwin.

PLN IP berkomitmen untuk mengakselerasi pembangunan PLTS di lima lokasi dengan total kapasitas 500 MW, dengan target proses pembangunan hingga Commercial Operation Date (COD) lebih cepat dari sebelumnya. Proses ini melibatkan pra-seleksi mitra, termasuk kontraktor EPC, pemilihan pemberi pinjaman, dan proses perizinan.

Dengan langkah-langkah progresif ini, PLN Indonesia Power meneguhkan posisinya sebagai pelopor dalam mendorong transisi energi menuju masa depan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Perusahaan terus berinovasi dan berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi generasi mendatang.

Terkini