PLN IP Fokus Memenuhi Kebutuhan Listrik Indonesia di Masa Depan, dengan Beragam Jenis EBT

Rabu, 15 Mei 2024 | 17:29:22 WIB

JAKARTA-PLN Indonesia Power (PLN IP) tengah mengarahkan fokusnya pada pemenuhan kebutuhan listrik masa depan dengan memanfaatkan beragam jenis Energi Baru Terbarukan (EBT). Langkah ini tidak hanya merupakan komitmen perseroan dalam mendukung pencapaian target net zero emission, tetapi juga sebagai upaya nyata dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Dalam sebuah forum penting yang diadakan setiap tahun, yaitu Asia Pacific Energy Talks, yang kali ini diselenggarakan di Jakarta, Indonesia, Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menyoroti tantangan yang dihadapi dalam transisi menuju net zero emission. Edwin menegaskan bahwa hal ini bukanlah perkara yang mudah, namun sebagai Subholding PLN Indonesia Power, perusahaan bertekad untuk mengatasinya dengan tekun.

"PLN telah dan akan terus berupaya keras untuk merumuskan strategi energi yang terbaik guna menyongsong transisi energi ini," kata Edwin.

Edwin juga menunjukkan bahwa PLN Indonesia Power tidak hanya memikirkan kebutuhan listrik saat ini, tetapi juga masa depan yang lebih jauh. Perusahaan telah menyiapkan berbagai strategi pengembangan EBT untuk memenuhi kebutuhan listrik 35 tahun ke depan.

"Dalam waktu 35 tahun mendatang, permintaan akan listrik akan meningkat secara signifikan. Oleh karena itu, kami perlu melihat ke arah energi baru terbarukan yang mungkin dapat tersedia di Indonesia," ujarnya.

Namun, Edwin mengakui bahwa pengembangan EBT saat ini masih belum sepenuhnya siap untuk diterapkan. Oleh karena itu, perlu ada kesesuaian dengan perkembangan teknologi agar penerapannya di masa depan bisa menjadi lebih realistis.

"Saat ini, kami telah memperkenalkan berbagai jenis EBT seperti hidro, panas bumi, nuklir, dan juga penggunaan amonia dalam cofiring. Namun, belum bisa digunakan secara langsung karena dapat berdampak pada kenaikan biaya listrik. Oleh karena itu, kami masih menunggu kematangan teknologi untuk kemudian dapat menggunakannya guna mengurangi emisi karbon," jelas Edwin.

Sebagai langkah awal dalam mencapai target net zero emission, PLN Indonesia Power telah merancang strategi pengembangan EBT melalui proyek Hijaunesia 2023. Dalam proyek ini, PLN IP memprioritaskan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) dengan total kapasitas 1.055 MW melalui skema Strategic Partnership.

"Dengan inisiatif ini, kami akan mendorong pengembangan EBT sesuai dengan rencana jangka panjang kami yang tercantum dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021 – 2030, dengan total kapasitas mencapai 1.055 MW," ungkap Edwin.

PLN IP juga berencana untuk mempercepat pembangunan PLTS di lima lokasi dengan total kapasitas 500 MW. Proses pembangunan akan dipercepat, termasuk dalam tahap pra-seleksi mitra, kontraktor EPC, pemilihan lender, serta proses perizinan.

"Dengan melakukan proses pembangunan secara paralel, kami berharap dapat menghadirkan pembangkit listrik tersebut lebih cepat dari sebelumnya, sehingga dapat berkontribusi lebih besar terhadap pemenuhan kebutuhan listrik yang berkualitas," tutup Edwin.

Dengan komitmen yang kuat dan langkah-langkah strategis seperti ini, PLN Indonesia Power menunjukkan perannya sebagai pelopor dalam mewujudkan transisi energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan di Indonesia.

Terkini