PLN Indonesia Power: Menuju Masa Depan Berkelanjutan dengan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia

Rabu, 15 Mei 2024 | 17:25:11 WIB

JAKARTA-PLN Indonesia Power (PLN IP) mengambil langkah strategis untuk memenuhi kebutuhan listrik di masa mendatang dengan mengadopsi beragam jenis Energi Baru Terbarukan (EBT). Langkah ini tidak hanya merupakan komitmen perseroan dalam mendukung target net zero emission, tetapi juga sebagai bagian dari upaya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, mengungkapkan komitmen tersebut dalam forum Asia Pacific Energy Talks, sebuah ajang tahunan yang digelar oleh Siemens Energy dan Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) di Jakarta, Indonesia. Forum ini menjadi wadah bagi pemangku kepentingan di sektor energi dari berbagai negara Asia Pasifik, termasuk Indonesia, untuk berdiskusi mengenai isu-isu strategis.

Menurut Edwin, menuju net zero emission bukanlah hal yang mudah, namun PLN Indonesia Power bertekad keras untuk mencapainya. "PLN sudah dan terus berupaya keras untuk merumuskan solusi strategi energi terbaik untuk transisi energi," ungkap Edwin.

Perencanaan Jangka Panjang

PLN Indonesia Power tidak hanya fokus pada pemenuhan kebutuhan listrik saat ini, tetapi juga mempertimbangkan masa depan. Perusahaan telah menyiapkan berbagai strategi pengembangan EBT untuk memenuhi kebutuhan listrik dalam 35 tahun ke depan.

"Kami menyadari bahwa dalam 35 tahun ke depan, beban permintaan listrik akan sangat tinggi. Oleh karena itu, kami perlu mempertimbangkan berbagai jenis energi baru terbarukan yang mungkin tersedia di Indonesia," jelas Edwin.

Meskipun demikian, Edwin mengakui bahwa pengembangan EBT saat ini belum sepenuhnya siap untuk diterapkan secara luas. Hal ini disebabkan oleh kematangan teknologi dan kesiapan finansial untuk menghindari kenaikan biaya listrik yang signifikan.

Proyek Hijaunesia 2023: Langkah Awal Menuju Net Zero Emission

Sebagai langkah awal dalam mencapai target net zero emission, PLN Indonesia Power merancang strategi pengembangan EBT melalui proyek Hijaunesia 2023. Dalam proyek ini, PLN IP memprioritaskan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) dengan total kapasitas 1.055 MW melalui skema Strategic Partnership.

"Inisiatif ini bertujuan untuk menggenjot pengembangan EBT yang telah tercantum dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021–2030, dengan kapasitas total mencapai 1.055 MW," kata Edwin.

PLN IP juga berencana untuk mengakselerasi pembangunan PLTS di lima lokasi dengan total kapasitas 500 MW. Proses pembangunan ini akan dipercepat agar mencapai Commercial Operation Date (COD) lebih cepat dari sebelumnya, melalui proses paralel termasuk pra-seleksi mitra, pemilihan kontraktor EPC, pemilihan lender, dan proses perizinan.

Komitmen Terhadap Lingkungan dan Pertumbuhan Ekonomi

Langkah-langkah ini menegaskan komitmen PLN Indonesia Power terhadap lingkungan dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Perusahaan tidak hanya berusaha untuk memenuhi kebutuhan listrik saat ini, tetapi juga mempersiapkan fondasi yang kokoh untuk masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Dengan langkah-langkah ini, PLN Indonesia Power semakin menjelma sebagai pelopor dalam transisi menuju energi bersih dan ramah lingkungan di Indonesia.

Terkini