PLN Indonesia Power: Memimpin Transisi ke Energi Bersih (EBT) untuk Masa Depan yang Berkelanjutan

Rabu, 15 Mei 2024 | 17:21:33 WIB

Jakarta - PLN Indonesia Power (PLN IP) menegaskan komitmennya dalam mempersiapkan pemenuhan kebutuhan listrik di masa mendatang dengan memanfaatkan beragam jenis Energi Baru Terbarukan (EBT). Langkah ini bukan hanya sebagai upaya mendukung target net zero emission, tetapi juga sebagai kontribusi nyata terhadap pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, secara tegas menyampaikan hal ini dalam forum Asia Pacific Energy Talks yang digelar di Jakarta. Forum tahunan yang diadakan oleh Siemens Energy dan Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) ini menjadi ajang penting untuk membahas isu-isu krusial di sektor energi, khususnya dalam konteks transisi ke energi bersih.

Edwin menekankan bahwa perjalanan menuju net zero emission bukanlah perkara mudah, terutama di tengah tantangan global dalam menghadapi perubahan iklim. Namun, sebagai bagian dari Subholding PLN, PLN Indonesia Power bertekad untuk terus berupaya keras mencapainya.

"PLN sudah dan terus berupaya keras untuk merumuskan solusi strategi energi terbaik dalam menghadapi transisi energi," kata Edwin dengan tegas.

PLN Indonesia Power tidak hanya memikirkan kebutuhan listrik saat ini, tetapi juga memperhatikan masa depan. Dalam upaya mencapai hal ini, perusahaan telah merancang berbagai strategi pengembangan EBT yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan listrik Indonesia dalam 35 tahun ke depan.

"Dalam 35 tahun ke depan, beban permintaan listrik akan sangat tinggi. Oleh karena itu, kami perlu mengeksplorasi berbagai jenis energi baru terbarukan yang mungkin tersedia di Indonesia," ungkap Edwin.

Namun, Edwin juga menjelaskan bahwa pengembangan EBT memerlukan pertimbangan yang matang. Saat ini, PLN IP telah memperkenalkan beberapa jenis EBT seperti hidro, panas bumi, nuklir, dan cofiring amonia. Namun, penerapannya masih menunggu kematangan teknologi dan kesiapan finansial untuk menghindari dampak kenaikan biaya listrik yang signifikan.

Sebagai langkah awal menuju target net zero emission, PLN Indonesia Power telah merancang proyek Hijaunesia 2023. Proyek ini memprioritaskan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) dengan total kapasitas 1.055 MW melalui skema Strategic Partnership.

"Inisiatif ini merupakan langkah maju untuk mempercepat pengembangan EBT yang telah tercantum dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021–2030," kata Edwin.

PLN IP akan mengakselerasi pembangunan PLTS di lima lokasi dengan total kapasitas 500 MW, dengan target proses pembangunan hingga Commercial Operation Date (COD) lebih cepat dibandingkan sebelumnya. Proses ini melibatkan pra-seleksi mitra, termasuk kontraktor EPC, pemilihan lender, dan perizinan.

Dengan langkah-langkah strategis ini, PLN Indonesia Power menegaskan posisinya sebagai pemimpin dalam transisi menuju energi bersih dan ramah lingkungan. Komitmen perusahaan tidak hanya terbatas pada peningkatan kapasitas pembangkit listrik berbasis EBT, tetapi juga mencakup inovasi berkelanjutan dan kerja sama lintas sektor untuk mencapai tujuan bersama dalam menjaga lingkungan hidup yang lebih baik.

Terkini