PLN Indonesia Power Siapkan Masa Depan Listrik Hijau dengan Energi Baru Terbarukan

Jumat, 17 Mei 2024 | 17:18:17 WIB

Jakarta - PLN Indonesia Power (PLN IP) tengah mengambil langkah strategis dalam mempersiapkan pemenuhan kebutuhan listrik di masa depan melalui pemanfaatan beragam jenis Energi Baru Terbarukan (EBT). Langkah ini tidak hanya menunjukkan komitmen perusahaan dalam mendukung target net zero emission, tetapi juga sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Dalam forum Asia Pacific Energy Talks yang diselenggarakan di Jakarta, Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menyampaikan pentingnya transisi energi menuju sumber yang lebih bersih dan ramah lingkungan. Forum tahunan ini diadakan oleh Siemens Energy dan Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI), dengan partisipasi dari berbagai pemangku kepentingan di Asia Pasifik.

Edwin mengakui bahwa perjalanan menuju net zero emission merupakan tantangan besar. Namun, sebagai bagian dari Subholding PLN, PLN Indonesia Power berkomitmen penuh untuk mencapainya melalui inovasi dan upaya keras.

"PLN sudah dan terus berupaya keras untuk merumuskan solusi strategi energi terbaik dalam menghadapi transisi energi," ujar Edwin.

PLN Indonesia Power tidak hanya berfokus pada pemenuhan kebutuhan listrik saat ini, tetapi juga mempersiapkan strategi jangka panjang untuk 35 tahun mendatang. Perusahaan ini telah merancang berbagai strategi pengembangan EBT yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan listrik di masa depan.

"Dalam 35 tahun ke depan, beban permintaan listrik akan sangat tinggi. Oleh karena itu, kami perlu mengeksplorasi berbagai jenis energi baru terbarukan yang mungkin tersedia di Indonesia," jelas Edwin.

Edwin menjelaskan bahwa pengembangan EBT yang sedang dipersiapkan saat ini mungkin belum sepenuhnya siap untuk diterapkan secara luas. "Kami telah mulai mengenalkan EBT seperti energi hidro, panas bumi, nuklir, dan cofiring amonia. Namun, penerapannya masih menunggu kematangan teknologi dan kesiapan finansial untuk menghindari kenaikan biaya listrik yang signifikan," tambahnya.

Sebagai langkah awal menuju target net zero emission, PLN Indonesia Power meluncurkan proyek Hijaunesia 2023. Proyek ini memprioritaskan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) dengan total kapasitas 1.055 MW melalui skema Strategic Partnership.

"Inisiatif Hijaunesia 2023 merupakan langkah maju untuk mempercepat pengembangan EBT yang telah tercantum dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021–2030," kata Edwin.

PLN IP berencana untuk mempercepat pembangunan PLTS di lima lokasi dengan total kapasitas 500 MW. Targetnya adalah proses pembangunan hingga Commercial Operation Date (COD) lebih cepat dibandingkan sebelumnya. Proses ini melibatkan pra-seleksi mitra, termasuk kontraktor EPC, pemilihan lender, dan perizinan.

"Pembangunan pembangkit tersebut akan dilakukan dengan proses paralel untuk memastikan efisiensi dan kecepatan pelaksanaan," tutup Edwin.

Dengan langkah-langkah strategis ini, PLN Indonesia Power mempertegas posisinya sebagai pemimpin dalam transisi menuju energi bersih dan ramah lingkungan. Komitmen perusahaan tidak hanya terbatas pada peningkatan kapasitas pembangkit listrik berbasis EBT, tetapi juga mencakup inovasi berkelanjutan dan kerja sama dengan berbagai pihak untuk mencapai tujuan bersama dalam menjaga lingkungan hidup yang lebih baik.

Terkini