Mengukuhkan Komitmen Menuju Transisi Energi Berkelanjutan: PLN Indonesia Power Berperan Aktif dalam Pengembangan Energi Baru Terbarukan

Selasa, 14 Mei 2024 | 16:05:20 WIB

Jakarta, PLN Indonesia Power (PLN IP), sebagai salah satu pemain utama dalam penyediaan energi listrik di Indonesia, menegaskan komitmennya dalam mempersiapkan pemenuhan kebutuhan listrik di masa mendatang dengan mengadopsi beragam jenis Energi Baru Terbarukan (EBT). Langkah ini bukan hanya sebagai wujud dukungan terhadap pencapaian target net zero emission, tetapi juga sebagai salah satu pilar dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Dalam sebuah diskusi mengenai transisi energi yang diselenggarakan dalam forum Asia Pacific Energy Talks di Jakarta, Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menyoroti tantangan besar dalam mencapai target net zero emission. "Menuju net zero emission bukanlah suatu hal yang mudah, namun sebagai subholding PLN, PLN Indonesia Power berkomitmen untuk berupaya keras dalam mencapainya," ujarnya.

Lebih lanjut, Edwin menegaskan bahwa PLN IP tidak hanya fokus pada pemenuhan kebutuhan listrik saat ini, tetapi juga memperhatikan kebutuhan energi untuk masa depan. Perseroan telah menyiapkan berbagai strategi pengembangan EBT untuk memastikan ketersediaan energi listrik yang mencukupi dalam kurun waktu 35 tahun ke depan. "Dalam 35 tahun mendatang, kebutuhan akan energi listrik diprediksi akan meningkat secara signifikan, oleh karena itu kami perlu mempertimbangkan berbagai jenis energi baru terbarukan yang mungkin tersedia di Indonesia," ungkap Edwin.

Meskipun demikian, Edwin menyoroti bahwa pengembangan EBT yang sedang dilakukan oleh PLN IP saat ini belum tentu sesuai untuk diterapkan secara langsung. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk tingkat kematangan teknologi serta potensi dampaknya terhadap biaya listrik. "Saat ini kami telah memulai langkah awal dengan memperkenalkan energi baru terbarukan seperti hidro, panas bumi, nuklir, dan cofiring amonia. Namun, penerapannya masih menunggu kematangan teknologi agar dapat diterapkan secara efektif dan efisien," jelas Edwin.

Sebagai langkah awal dalam mencapai target net zero emission, PLN Indonesia Power telah merancang strategi pengembangan EBT melalui proyek Hijaunesia 2023. Dalam proyek ini, PLN IP memprioritaskan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) dengan total kapasitas 1.055 MW melalui skema Strategic Partnership.

"Pengembangan ini sejalan dengan rencana jangka panjang PLN IP yang tercantum dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030, dengan total kapasitas mencapai 1.055 MW," tambah Edwin.

PLN IP juga berencana untuk mempercepat pembangunan PLTS di lima lokasi dengan total kapasitas 500 MW, dengan target proses pembangunan hingga mencapai Commercial Operation Date (COD) lebih cepat dari sebelumnya. "Pembangunan pembangkit ini akan dilakukan secara paralel melalui tahapan pra-seleksi mitra, termasuk kontraktor EPC, pemilihan lender, dan proses perizinan," tutup Edwin.

Dengan langkah-langkah ini, PLN Indonesia Power menunjukkan komitmennya dalam mendukung transisi energi menuju penggunaan sumber energi yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan, sekaligus memperkuat posisinya dalam menjawab tantangan perubahan iklim global. Upaya ini juga menjadi bagian integral dari kontribusi PLN IP dalam meningkatkan ketahanan energi nasional serta memberikan kontribusi positif bagi pembangunan ekonomi yang berkelanjutan di Indonesia.

Halaman :

Terkini