PLN Indonesia Power: Membangun Masa Depan Berkelanjutan dengan Energi Baru Terbarukan

Rabu, 15 Mei 2024 | 16:05:14 WIB

Jakarta, PLN Indonesia Power (PLN IP) menghadapi tantangan besar dalam memenuhi kebutuhan listrik di masa mendatang sambil tetap memperhatikan tanggung jawab lingkungan. Komitmen perusahaan untuk mendukung upaya global menuju net zero emission menjadi sorotan utama dalam diskusi yang dipimpin oleh Direktur Utama PLN IP, Edwin Nugraha Putra, dalam forum Asia Pacific Energy Talks di Jakarta, Indonesia.

Dalam pembahasannya, Edwin menegaskan bahwa perjalanan menuju net zero emission bukanlah hal yang mudah, namun PLN IP telah berkomitmen untuk menjadi bagian dari solusi. "PLN sudah dan terus berupaya keras untuk membuat solusi strategi energi terbaik untuk transisi energi," ungkap Edwin, mencerminkan tekad perusahaan dalam menyongsong masa depan yang lebih ramah lingkungan.

Selain memenuhi kebutuhan listrik saat ini, PLN IP juga memperhatikan kebutuhan masa depan dengan merancang strategi pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) untuk 35 tahun ke depan. Dalam pandangannya, Edwin menggarisbawahi pentingnya melihat energi baru terbarukan yang tersedia di Indonesia untuk mengatasi beban listrik yang semakin meningkat di masa mendatang.

Meskipun demikian, pengembangan EBT saat ini belum sepenuhnya sesuai untuk diterapkan secara luas. PLN IP mempertimbangkan kematangan teknologi serta dampak ekonomi dalam mengadopsi berbagai jenis EBT seperti hidro, panas bumi, nuklir, dan cofiring amonia. "Kami menunggu kematangan teknologi dan kemudian kami akan menggunakannya untuk menekan emisi karbon," jelas Edwin.

Sebagai langkah awal menuju target net zero emission, PLN Indonesia Power telah merancang strategi pengembangan EBT melalui proyek Hijaunesia 2023. Proyek ini menekankan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) dengan total kapasitas 1.055 MW melalui skema Strategic Partnership.

"Inisiatif ini memperkuat pengembangan EBT yang tercantum dalam Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021 – 2030, dengan kapasitas total mencapai 1.055 MW," papar Edwin.

PLN IP juga akan mempercepat pembangunan PLTS di 5 lokasi dengan total kapasitas 500 MW, dengan target proses pembangunan hingga Commercial Operation Date (COD) lebih cepat dari sebelumnya. "Pembangunan pembangkit tersebut melibatkan proses paralel termasuk pra-seleksi mitra, kontraktor EPC, pemilihan lender, dan proses perizinan," tambah Edwin.

Dengan langkah-langkah progresif ini, PLN Indonesia Power menegaskan posisinya sebagai pelopor dalam transisi energi menuju masa depan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Perusahaan terus berkomitmen untuk mengambil langkah-langkah inovatif dalam mempercepat perubahan menuju net zero emission, sambil tetap memperhatikan keberlanjutan ekonomi dan lingkungan.

Terkini