Langkah Strategis PLN Indonesia Power (PLN IP): Membangun Masa Depan Energi Berkelanjutan di Indonesia

Selasa, 14 Mei 2024 | 16:04:58 WIB

Jakarta, PLN Indonesia Power (PLN IP) telah menetapkan langkah-langkah penting dalam mempersiapkan pemenuhan kebutuhan listrik di masa depan dengan memanfaatkan beragam jenis Energi Baru Terbarukan (EBT). Dalam menghadapi tantangan perubahan iklim, perseroan ini mengambil langkah proaktif dengan komitmen kuat untuk mendukung upaya menuju net zero emission, sekaligus menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Edwin Nugraha Putra, Direktur Utama PLN Indonesia Power, mengungkapkan visi dan strategi perusahaan ini dalam sebuah forum yang sangat penting, yakni Asia Pacific Energy Talks. Di forum ini, pembicaraan mengenai transisi energi menjadi pusat perhatian, dan PLN IP memainkan peran kunci dalam membahas isu-isu terkait energi bersama dengan pemangku kepentingan dari negara-negara Asia Pasifik.

Menurut Edwin, perjalanan menuju net zero emission bukanlah perjalanan yang mudah. Namun, sebagai bagian dari Subholding PLN, PLN IP bertekad untuk terus berupaya dan berinovasi guna mencapai tujuan tersebut. "PLN telah dan terus berupaya keras untuk menghasilkan solusi strategis dalam transisi energi," ujarnya.

Membangun Strategi Jangka Panjang untuk Kebutuhan Energi Indonesia

PLN Indonesia Power tidak hanya memusatkan perhatian pada pemenuhan kebutuhan listrik saat ini, tetapi juga mempertimbangkan masa depan yang akan datang. Perusahaan ini telah mengembangkan berbagai strategi untuk memenuhi kebutuhan listrik Indonesia dalam kurun waktu 35 tahun ke depan. Dengan pertumbuhan populasi dan perkembangan ekonomi yang pesat, PLN IP memahami bahwa beban listrik akan semakin meningkat, dan inilah yang mendorong mereka untuk mencari solusi-solusi inovatif.

Menurut Edwin, pengembangan EBT adalah bagian integral dari strategi jangka panjang PLN IP. Meskipun beberapa jenis EBT seperti hidro, panas bumi, nuklir, dan cofiring amonia sudah diperkenalkan, namun implementasinya masih terbatas. Hal ini disebabkan oleh pertimbangan biaya yang masih tinggi dan kematangan teknologi yang belum sepenuhnya tercapai. Namun, PLN IP tetap memantau perkembangan teknologi tersebut dan berkomitmen untuk menggunakannya begitu teknologi tersebut menjadi lebih terjangkau.

Sebagai bagian dari langkah awal menuju net zero emission, PLN Indonesia Power telah merancang proyek Hijaunesia 2023. Proyek ini menjadi tonggak penting dalam upaya PLN IP untuk mempercepat penggunaan EBT. Dalam proyek ini, PLN IP akan fokus pada pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) dengan total kapasitas 1.055 MW melalui skema Strategic Partnership.

Edwin menjelaskan bahwa proyek Hijaunesia 2023 bukan hanya sebuah inisiatif proyek, tetapi juga mencerminkan komitmen PLN IP untuk menggenjot pengembangan EBT yang telah tercantum dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021 – 2030. Dengan target pembangunan PLTS di 5 lokasi dengan total kapasitas 500 MW, PLN IP berencana untuk mempercepat proses pembangunan hingga Commercial Operation Date (COD) dibandingkan dengan proyek-proyek sebelumnya.

"Pembangunan pembangkit tersebut akan dilakukan secara paralel melalui proses pra-seleksi mitra termasuk kontraktor EPC, pemilihan lender, dan proses perizinan," tambah Edwin.

PLN Indonesia Power terus menjadi pionir dalam menghadirkan masa depan berkelanjutan bagi industri energi Indonesia. Dengan komitmen yang kuat untuk mengadopsi Energi Baru Terbarukan dan mengurangi emisi karbon, PLN IP membuktikan dirinya sebagai agen perubahan yang tidak hanya mengikuti tren, tetapi juga menciptakannya. Melalui inovasi, kemitraan strategis, dan kesadaran akan tanggung jawab lingkungan, PLN IP siap membawa Indonesia menuju era baru energi terbarukan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Terkini