Menuju Era Energi Ramah Lingkungan: PLN Indonesia Power Berkomitmen pada Energi Baru Terbarukan (EBT)

Selasa, 14 Mei 2024 | 15:05:42 WIB

Jakarta, PLN Indonesia Power (PLN IP) telah mengambil langkah progresif dalam menghadapi tantangan masa depan terkait kebutuhan energi dengan memprioritaskan pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT). Komitmen ini tidak hanya merupakan wujud dukungan terhadap upaya mencapai target net zero emission, tetapi juga sebagai strategi penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di masa mendatang.

Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, secara tegas menyatakan komitmen perusahaan untuk berperan aktif dalam transisi energi saat berbicara dalam forum Asia Pacific Energy Talks yang diselenggarakan di Jakarta, Indonesia. Forum ini, yang merupakan agenda tahunan yang digelar oleh Siemens Energy dan Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI), menjadi wadah bagi para pemangku kepentingan di negara-negara Asia Pasifik untuk berdiskusi mengenai isu-isu krusial di sektor energi.

Edwin menegaskan bahwa menuju target net zero emission bukanlah suatu hal yang mudah, namun sebagai Subholding PLN Indonesia Power, mereka berkomitmen keras untuk mencapainya. "PLN sudah dan terus berupaya keras untuk membuat solusi strategi energi terbaik untuk transisi energi," ujar Edwin.

Selain memenuhi kebutuhan listrik saat ini, PLN Indonesia Power juga memperhitungkan kebutuhan energi di masa depan. Perusahaan telah menyiapkan berbagai strategi pengembangan EBT yang akan memenuhi kebutuhan listrik hingga 35 tahun ke depan. "35 tahun dari sekarang beban akan sangat tinggi, jadi kami perlu melihat energi baru terbarukan yang mungkin tersedia di Indonesia," jelas Edwin.

Meskipun pengembangan EBT saat ini mungkin belum cocok untuk penerapan langsung, PLN IP telah mulai memperkenalkan berbagai jenis EBT seperti hidro, panas bumi, nuklir, dan cofiring amonia. Namun, implementasinya akan menunggu kematangan teknologi untuk memastikan keberlanjutannya dan menghindari dampak kenaikan biaya listrik yang tidak diinginkan.

Sebagai langkah awal dalam mencapai target net zero emission, PLN Indonesia Power telah merancang strategi pengembangan EBT melalui proyek Hijaunesia 2023. Proyek ini memprioritaskan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) dengan total kapasitas 1.055 MW melalui skema Strategic Partnership.

"Pembangunan pembangkit tersebut dengan proses paralel antara lain pra-seleksi mitra termasuk kontraktor EPC, pemilihan lender, dan proses perizinan," tambah Edwin.

Melalui inisiatif ini, PLN IP berharap dapat mengakselerasi pembangunan PLTS di lima lokasi dengan total kapasitas 500 MW, dengan tujuan untuk mencapai Commercial Operation Date (COD) lebih cepat dari sebelumnya. Dengan demikian, PLN Indonesia Power tidak hanya berkomitmen pada pengembangan EBT, tetapi juga pada implementasi yang efisien dan berkelanjutan.

Langkah-langkah ini menegaskan bahwa PLN Indonesia Power tidak hanya melihat kebutuhan energi saat ini, tetapi juga berinvestasi dalam masa depan yang berkelanjutan melalui pengembangan dan penerapan EBT yang cermat dan bertanggung jawab.

Terkini