PLN Indonesia Power (PLN IP) Melangkah Menuju Transisi Energi Berkelanjutan, Integrasikan EBT ke dalam Portofolio Energi Nasional

Kamis, 16 Mei 2024 | 15:05:37 WIB

Jakarta, Dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan memenuhi kebutuhan listrik yang semakin meningkat, PLN Indonesia Power (PLN IP) mempersiapkan langkah-langkah strategis untuk memastikan pasokan energi yang berkelanjutan di masa mendatang. Sebagai salah satu upaya untuk mendukung visi net zero emission dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, PLN IP berkomitmen untuk mengintegrasikan berbagai jenis Energi Baru Terbarukan (EBT) ke dalam portofolio energi nasional.

Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menyampaikan komitmen tersebut dalam forum Asia Pacific Energy Talks yang diselenggarakan di Jakarta, Indonesia. Dalam forum tahunan tersebut, Edwin menegaskan bahwa transisi menuju net zero emission bukanlah tugas yang mudah, namun sebagai subholding PLN, PLN IP berupaya keras untuk mencapainya.

"PLN telah dan terus berupaya keras untuk menemukan solusi strategis dalam transisi energi," kata Edwin.

Dalam upayanya untuk memastikan pasokan energi yang berkelanjutan, PLN Indonesia Power tidak hanya memikirkan kebutuhan listrik saat ini, tetapi juga kebutuhan masa depan. Perusahaan ini telah merancang berbagai strategi pengembangan EBT untuk memenuhi kebutuhan listrik hingga 35 tahun ke depan.

"35 tahun dari sekarang, permintaan akan listrik akan sangat tinggi, oleh karena itu kami perlu mempertimbangkan berbagai sumber energi terbarukan yang tersedia di Indonesia," ujar Edwin.

Namun demikian, Edwin juga menyadari bahwa pengembangan EBT saat ini mungkin belum cocok untuk penerapan langsung. PLN IP mempertimbangkan kematangan teknologi dan dampak finansial dalam memutuskan penggunaan sumber energi terbarukan.

"Saat ini kami sedang memperkenalkan berbagai jenis EBT seperti hidro, panas bumi, nuklir, dan cofiring amonia. Namun, implementasinya masih tertunda karena berpotensi meningkatkan biaya listrik. Kami menunggu perkembangan teknologi yang matang sehingga penggunaannya menjadi lebih realistis," jelas Edwin.

Sebagai langkah awal dalam mencapai target net zero emission, PLN Indonesia Power telah merancang strategi pengembangan EBT melalui proyek Hijaunesia 2023. Proyek ini menekankan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) dengan total kapasitas 1.055 MW melalui skema Strategic Partnership.

"Melalui inisiatif ini, kami mempercepat pengembangan EBT yang telah tercantum dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021–2030, dengan total kapasitas mencapai 1.055 MW," tambah Edwin.

PLN IP berkomitmen untuk mempercepat pembangunan PLTS di lima lokasi dengan total kapasitas 500 MW, dengan target penyelesaian konstruksi hingga Commercial Operation Date (COD) lebih cepat dari sebelumnya.

"Pembangunan pembangkit ini akan melibatkan proses paralel seperti pra-seleksi mitra termasuk kontraktor EPC, pemilihan lender, dan proses perizinan," tutup Edwin.

Dengan langkah-langkah strategis ini, PLN Indonesia Power menunjukkan komitmennya untuk menjadi bagian dari solusi dalam menghadapi tantangan perubahan iklim global serta memastikan pasokan energi yang berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia.

Halaman :

Terkini