PLN Indonesia Power (PLN IP) Memimpin Transisi Energi ke Masa Depan Berkelanjutan lewat Proyek Hijaunesia

Jumat, 17 Mei 2024 | 15:05:35 WIB

Jakarta, PLN Indonesia Power (PLN IP), sebagai subholding dari Perusahaan Listrik Negara (PLN), terus memperkuat komitmennya dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan meningkatkan akses listrik yang berkelanjutan di Indonesia. Dalam sebuah forum bergengsi yang diselenggarakan di Jakarta, Indonesia, Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menyoroti pentingnya transisi energi ke arah Energi Baru Terbarukan (EBT) sebagai langkah strategis menuju net zero emission.

Dalam Asia Pacific Energy Talks, yang merupakan agenda tahunan yang diadakan oleh Siemens Energy dan Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI), Edwin menjelaskan bahwa PLN Indonesia Power memiliki visi jangka panjang untuk memastikan pemenuhan kebutuhan listrik di masa depan yang berkelanjutan. Dalam konteks ini, PLN IP mengakui pentingnya berbagai jenis EBT dalam portofolio energinya, sebagai langkah konkret untuk mendukung komitmen global terhadap penurunan emisi karbon.

Edwin menegaskan bahwa menuju net zero emission bukanlah tugas yang mudah, namun sebagai subholding PLN yang bertanggung jawab atas pembangkitan listrik, PLN Indonesia Power bertekad untuk mencapainya. "Kami telah dan terus berupaya keras untuk mencari solusi strategis dalam transisi energi," ungkap Edwin.

Pentingnya melihat ke depan juga disoroti oleh Edwin, yang menyatakan bahwa PLN IP tidak hanya fokus pada pemenuhan kebutuhan listrik saat ini, tetapi juga mempertimbangkan kebutuhan masa depan yang semakin meningkat. Dengan proyeksi beban listrik yang terus meningkat dalam 35 tahun ke depan, PLN Indonesia Power telah mempersiapkan strategi pengembangan EBT yang komprehensif.

"Saat ini kami tengah mengevaluasi berbagai opsi EBT, termasuk energi hidro, panas bumi, nuklir, dan cofiring amonia," jelas Edwin. Namun, ia juga mengakui bahwa penerapan langsung dari jenis-jenis energi ini masih belum memungkinkan karena kendala teknologi dan biaya. PLN IP percaya bahwa dengan menunggu perkembangan teknologi yang lebih matang, penerapan EBT akan menjadi lebih realistis dan dapat membantu menekan emisi karbon di masa depan.

Dalam upaya mencapai target net zero emission, PLN Indonesia Power telah merancang strategi pengembangan EBT melalui proyek Hijaunesia 2023. Dalam proyek ini, PLN IP akan memprioritaskan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) dengan total kapasitas 1.055 MW melalui skema Strategic Partnership.

"Proyek Hijaunesia 2023 akan menjadi langkah awal yang signifikan dalam pengembangan EBT di Indonesia. Kami berkomitmen untuk mempercepat pembangunan PLTS dan PLTB di lima lokasi yang telah ditentukan, dengan total kapasitas 500 MW," tambah Edwin. Proses pembangunan ini akan dilakukan secara paralel, termasuk dalam tahap pra-seleksi mitra, pemilihan kontraktor EPC, negosiasi dengan pihak pemberi pinjaman, dan proses perizinan.

Melalui inisiatif ini, PLN Indonesia Power berharap dapat mengakselerasi transisi energi menuju masa depan yang berkelanjutan, serta memastikan ketersediaan listrik yang handal dan ramah lingkungan bagi masyarakat Indonesia. Dengan komitmen yang kuat dan strategi yang terencana dengan baik, PLN IP menjadi salah satu pemimpin dalam transformasi sektor energi Indonesia ke arah yang lebih berkelanjutan dan bersih.

Terkini