Menggerakkan Masa Depan Energi Indonesia: PLN Indonesia Power Pertimbangkan Berbagai Jenis EBT

Kamis, 16 Mei 2024 | 15:05:23 WIB

Jakarta, PLN Indonesia Power (PLN IP) telah menegaskan komitmennya dalam mempersiapkan pemenuhan kebutuhan listrik di masa mendatang dengan berbagai jenis Energi Baru Terbarukan (EBT). Langkah ini merupakan bagian integral dari upaya perseroan dalam mendukung konsep net zero emission serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di masa yang akan datang.

Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, mengungkapkan hal ini dalam forum Asia Pacific Energy Talks yang digelar di Jakarta, Indonesia, sebagai wadah tahunan untuk membahas isu-isu terkini sektor energi di wilayah Asia Pasifik. Edwin menyoroti tantangan transisi ke net zero emission, menekankan bahwa upaya ini memerlukan komitmen dan kerja keras, yang menjadi fokus utama PLN IP sebagai subholding PLN.

"PLN telah dan terus berupaya keras untuk merumuskan solusi strategis dalam transisi energi," ujar Edwin, menekankan pentingnya upaya bersama untuk mencapai tujuan ini.

Dia menambahkan bahwa PLN Indonesia Power tidak hanya memikirkan kebutuhan listrik saat ini, tetapi juga melihat ke masa depan, dengan fokus pada pengembangan strategis EBT untuk memenuhi tuntutan listrik 35 tahun ke depan.

"Saat 35 tahun mendatang beban listrik akan sangat tinggi, oleh karena itu, kami perlu mempertimbangkan berbagai sumber energi terbarukan yang mungkin tersedia di Indonesia," jelas Edwin.

Namun, Edwin juga menyadari bahwa pengembangan EBT yang tepat harus mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk kematangan teknologi dan dampak finansial. Saat ini, PLN IP telah memperkenalkan jenis-jenis EBT seperti hidro, panas bumi, nuklir, dan cofiring amonia, namun implementasinya masih menunggu waktu yang tepat agar dapat meminimalkan dampak pada biaya listrik.

"Dalam menghadapi tantangan ini, kami telah merancang strategi pengembangan EBT melalui proyek Hijaunesia 2023," ungkap Edwin.

Proyek Hijaunesia 2023 menjadi langkah awal PLN Indonesia Power dalam mencapai target net zero emission. Melalui proyek ini, PLN IP memprioritaskan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) dengan total kapasitas 1.055 MW melalui skema kemitraan strategis.

"Dengan inisiatif ini, kami mempercepat pengembangan EBT yang telah direncanakan dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021 – 2030, dengan total kapasitas mencapai 1.055 MW," tambah Edwin.

PLN IP berkomitmen untuk mengakselerasi pembangunan PLTS di lima lokasi dengan total kapasitas 500 MW, dengan target penyelesaian pembangunan hingga mencapai Commercial Operation Date (COD) lebih cepat dari sebelumnya.

"Pembangunan pembangkit ini dilakukan secara paralel, termasuk tahapan pra-seleksi mitra, pemilihan lender, dan proses perizinan," tutup Edwin, menegaskan komitmen PLN IP dalam menggerakkan transisi menuju energi yang lebih bersih dan berkelanjutan bagi Indonesia.

Dengan upaya yang terus diperjuangkan oleh PLN Indonesia Power, harapannya adalah bahwa Indonesia dapat menjadi pemimpin dalam pengembangan dan penerapan teknologi EBT serta memainkan peran yang signifikan dalam mengatasi tantangan perubahan iklim global.

Halaman :

Terkini