PLN Indonesia Power (PLN IP) Mendahului Transisi Energi Menuju Net Zero Emission 2060, Lewat Berbagai Jenis EBT

Jumat, 17 Mei 2024 | 15:05:21 WIB

Jakarta, PLN Indonesia Power (PLN IP) telah menegaskan komitmennya dalam menghadapi tantangan energi masa depan dengan mempersiapkan strategi penggunaan beragam jenis Energi Baru Terbarukan (EBT). Langkah ini merupakan bagian dari upaya perseroan dalam mendukung visi net zero emission serta menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, mengungkapkan hal ini dalam forum Asia Pacific Energy Talks yang diselenggarakan di Jakarta, Indonesia. Forum tersebut, yang merupakan agenda tahunan yang digelar oleh Siemens Energy dan Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI), menjadi wadah bagi para pemangku kepentingan di negara-negara Asia Pasifik, termasuk Indonesia, untuk membahas isu-isu krusial di sektor energi.

Edwin menyatakan bahwa menuju net zero emission bukanlah tugas yang mudah, tetapi PLN Indonesia Power, sebagai Subholding PLN, berkomitmen untuk mencapainya. "PLN sudah dan terus berupaya keras untuk membuat solusi strategi energi terbaik untuk transisi energi," ujar Edwin.

Perencanaan PLN Indonesia Power tidak hanya berfokus pada pemenuhan kebutuhan listrik saat ini, tetapi juga mempertimbangkan masa depan. Perusahaan telah merancang berbagai strategi pengembangan EBT untuk memenuhi kebutuhan listrik hingga 35 tahun ke depan.

"Saat ini kami sudah mulai mengenalkan EBT hidro, panas bumi, nuklir, dan cofiring amonia. Namun, penerapannya masih menunggu kematangan teknologi agar dapat digunakan secara realistis," tambah Edwin.

Dalam upaya mencapai target net zero emission, PLN Indonesia Power telah merancang strategi pengembangan EBT melalui proyek Hijaunesia 2023. Proyek ini akan memprioritaskan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) dengan total kapasitas 1.055 MW melalui skema Strategic Partnership.

"Pembangunan pembangkit tersebut dengan proses paralel antara lain pra-seleksi mitra termasuk kontraktor EPC, pemilihan lender, dan proses perizinan," jelas Edwin.

PLN IP akan mengakselerasi pembangunan PLTS di 5 lokasi dengan total kapasitas 500 MW, dengan target proses pembangunan hingga Commercial Operation Date (COD) yang lebih cepat dari sebelumnya.

Dengan langkah-langkah strategis ini, PLN Indonesia Power memperlihatkan komitmen kuatnya dalam mendukung transisi energi menuju masa depan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, sambil tetap memperhatikan kebutuhan listrik saat ini dan masa depan Indonesia.

Halaman :

Terkini