PLN Indonesia Power Menjadi Pemain Utama dalam Transisi Energi ke Energi Baru Terbarukan: Komitmen untuk Net Zero Emission dan Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan

Sabtu, 18 Mei 2024 | 15:26:04 WIB

PLN Indonesia Power Menjadi Pemain Utama dalam Transisi Energi ke Energi Baru Terbarukan: Komitmen untuk Net Zero Emission dan Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan

PLN Indonesia Power (PLN IP) telah menegaskan komitmennya dalam mempersiapkan pemenuhan kebutuhan listrik di masa mendatang dengan menggunakan beragam jenis Energi Baru Terbarukan (EBT). Langkah ini tidak hanya sebagai upaya mendukung net zero emission tetapi juga sebagai penunjang pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Indonesia.

Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menjelaskan pentingnya transisi energi dalam forum Asia Pacific Energy Talks yang diselenggarakan di Jakarta, Indonesia. Dalam forum tahunan ini, PLN IP bersama dengan pemangku kepentingan dari negara-negara Asia Pasifik membahas strategi untuk mengatasi isu-isu di sektor energi.

Menurut Edwin, menuju net zero emission bukanlah hal yang mudah, tetapi PLN IP berkomitmen untuk mencapainya. "PLN sudah dan terus berupaya keras untuk membuat solusi strategi energi terbaik untuk transisi energi," ujar Edwin.

Strategi Pengembangan EBT untuk Masa Depan

PLN Indonesia Power tidak hanya memperhatikan pemenuhan kebutuhan listrik saat ini, tetapi juga mempertimbangkan masa depan. Korporasi ini telah menyiapkan berbagai strategi pengembangan Energi Baru Terbarukan untuk memenuhi kebutuhan listrik Indonesia dalam 35 tahun ke depan.

Edwin menjelaskan bahwa pengembangan EBT yang dilakukan saat ini masih belum siap untuk diterapkan secara luas. Namun, PLN IP telah memulai pengenalan terhadap berbagai jenis EBT seperti hidro, panas bumi, nuklir, dan cofiring amonia. Implementasi ini ditunda hingga teknologi mencapai kematangan yang memungkinkan penggunaannya tanpa menaikkan biaya listrik secara signifikan.

Proyek Hijaunesia 2023: Langkah Awal Menuju Net Zero Emission

Sebagai langkah awal dalam mencapai target net zero emission, PLN Indonesia Power telah merancang strategi pengembangan EBT melalui proyek Hijaunesia 2023. Proyek ini memprioritaskan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) dengan total kapasitas 1.055 MW melalui skema Strategic Partnership.

Edwin menjelaskan bahwa proyek Hijaunesia 2023 merupakan inisiatif untuk menggenjot pengembangan EBT yang telah tercantum dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021 – 2030. PLN IP akan mengakselerasi pembangunan PLTS di 5 lokasi dengan total kapasitas 500 MW, dengan target proses pembangunan hingga Commercial Operation Date (COD) yang lebih cepat dari sebelumnya.

"Pembangunan pembangkit tersebut akan dilakukan secara paralel melalui proses pra-seleksi mitra termasuk kontraktor EPC, pemilihan lender, dan proses perizinan," tutup Edwin.

Terkini