Transformasi Energi: PLN Indonesia Power Memperkuat Komitmen untuk Masa Depan Berbasis Energi Baru Terbarukan

Kamis, 16 Mei 2024 | 14:26:40 WIB

JAKARTA - Dalam upaya mendukung target net zero emission dan memperkuat pertumbuhan ekonomi di masa depan, PLN Indonesia Power (PLN IP) mempersiapkan pemenuhan kebutuhan listrik dengan berbagai jenis Energi Baru Terbarukan (EBT). Langkah strategis ini diungkapkan oleh Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, pada forum Asia Pacific Energy Talks yang diselenggarakan di Jakarta.

Forum Asia Pacific Energy Talks, yang merupakan agenda tahunan digagas oleh Siemens Energy dan Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI), mempertemukan pemangku kepentingan dari berbagai negara di kawasan Asia Pasifik untuk membahas isu-isu penting di sektor energi. Dalam forum tahun ini, Edwin menekankan bahwa perjalanan menuju net zero emission adalah tantangan besar yang membutuhkan upaya kolaboratif dan strategis.

Komitmen dan Strategi Jangka Panjang

"PLN telah dan terus berupaya keras untuk membuat solusi strategi energi terbaik untuk transisi energi," ujar Edwin. Ia menegaskan bahwa PLN Indonesia Power tidak hanya fokus pada pemenuhan kebutuhan listrik saat ini, tetapi juga merencanakan strategi untuk 35 tahun ke depan. "35 tahun dari sekarang beban akan sangat tinggi, jadi kami perlu melihat energi baru terbarukan yang mungkin tersedia di Indonesia," tambahnya.

Edwin mengakui bahwa pengembangan EBT yang direncanakan saat ini masih belum bisa diterapkan secara penuh karena keterbatasan teknologi dan potensi kenaikan biaya listrik. Namun, dengan perkembangan teknologi yang terus berlanjut, ia optimis bahwa EBT akan menjadi solusi yang realistis dan efisien untuk menekan emisi karbon di masa depan.

Inisiatif Hijaunesia 2023

Sebagai bagian dari langkah awal menuju net zero emission, PLN Indonesia Power telah meluncurkan proyek ambisius bernama Hijaunesia 2023. Proyek ini memprioritaskan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) dengan kapasitas total 1.055 MW melalui skema Strategic Partnership. "Melalui inisiatif ini, kita genjot pengembangan EBT yang telah tercantum dalam RUPTL 2021 – 2030," jelas Edwin.

PLN IP berencana mengakselerasi pembangunan PLTS di lima lokasi dengan total kapasitas 500 MW, memastikan bahwa proses pembangunan hingga Commercial Operation Date (COD) dapat diselesaikan lebih cepat dibandingkan dengan proyek sebelumnya. "Pembangunan pembangkit tersebut akan dilakukan dengan proses paralel, termasuk pra-seleksi mitra, pemilihan lender, dan proses perizinan," jelas Edwin.

Masa Depan Energi di Indonesia

PLN Indonesia Power juga telah mulai memperkenalkan EBT seperti hidro, panas bumi, nuklir, dan cofiring amonia. Meskipun teknologi ini belum dapat digunakan secara luas saat ini, Edwin yakin bahwa dengan kematangan teknologi di masa depan, EBT akan menjadi solusi utama untuk kebutuhan energi di Indonesia. "Kami menunggu kematangan teknologi sehingga bisa realistis digunakan untuk menekan emisi karbon," tambahnya.

Dengan visi jangka panjang dan komitmen yang kuat, PLN Indonesia Power berupaya untuk menjadi pemimpin dalam transisi energi di Indonesia. Melalui strategi yang holistik dan inovatif, mereka berharap dapat memenuhi kebutuhan listrik yang berkelanjutan dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang ramah lingkungan di masa depan.

Terkini