PLN Indonesia Power Bersiap Penuhi Kebutuhan Listrik Masa Depan dengan Energi Baru Terbarukan

Kamis, 16 Mei 2024 | 14:26:37 WIB

Jakarta, PLN Indonesia Power (PLN IP) tengah mempersiapkan pemenuhan kebutuhan listrik di masa mendatang dengan memanfaatkan beragam jenis Energi Baru Terbarukan (EBT). Langkah ini menunjukkan komitmen kuat perseroan dalam mendukung net zero emission serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, mengungkapkan hal tersebut dalam forum Asia Pacific Energy Talks. Forum tahunan yang diselenggarakan oleh Siemens Energy dan Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) ini mengumpulkan para pemangku kepentingan dari negara-negara di Asia Pasifik, termasuk Indonesia, untuk mendiskusikan isu-isu penting di sektor energi. Tahun ini, acara tersebut diadakan di Jakarta, Indonesia.

"Menuju net zero emission bukanlah tugas yang mudah. Sebagai Subholding PLN, Indonesia Power berupaya keras untuk mencapainya," ujar Edwin saat membahas transisi energi dalam forum tersebut.

Edwin menekankan bahwa PLN Indonesia Power tidak hanya berfokus pada pemenuhan kebutuhan listrik saat ini, tetapi juga memikirkan masa depan. Perseroan telah menyiapkan berbagai strategi pengembangan EBT untuk memenuhi kebutuhan listrik selama 35 tahun ke depan.

"35 tahun dari sekarang, beban akan sangat tinggi. Oleh karena itu, kami perlu mempertimbangkan energi baru terbarukan yang tersedia di Indonesia," tambah Edwin.

Strategi Pengembangan Energi Baru Terbarukan

Menurut Edwin, pengembangan EBT saat ini belum sepenuhnya cocok diterapkan karena pertimbangan biaya dan kesiapan teknologi. Namun, dengan perkembangan teknologi yang terus berjalan, penerapan EBT di masa depan akan menjadi lebih realistis dan efisien.

"Saat ini kami sudah mulai mengenalkan EBT seperti hidro, panas bumi, nuklir, dan cofiring amonia. Namun, penerapannya sekarang akan berdampak pada kenaikan biaya listrik. Jadi, kami menunggu kematangan teknologi sebelum menggunakannya untuk menekan emisi karbon," jelas Edwin.

Sebagai langkah awal menuju target net zero emission, PLN Indonesia Power telah merancang strategi pengembangan EBT melalui proyek Hijaunesia 2023. Dalam proyek ini, prioritas diberikan pada pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) dengan total kapasitas 1.055 MW melalui skema Strategic Partnership.

"Melalui inisiatif ini, kami mendorong pengembangan EBT yang telah tercantum dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021–2030, dengan kapasitas total mencapai 1.055 MW," kata Edwin.

Akselerasi Pembangunan PLTS dan PLTB

Untuk mempercepat pencapaian target tersebut, PLN IP akan mengakselerasi pembangunan PLTS di lima lokasi dengan total kapasitas 500 MW, dengan target proses pembangunan hingga Commercial Operation Date (COD) lebih cepat dari biasanya.

"Pembangunan pembangkit tersebut dilakukan dengan proses paralel, termasuk pra-seleksi mitra, pemilihan kontraktor EPC, lender, dan proses perizinan," tutup Edwin.

Langkah ini menunjukkan keseriusan PLN Indonesia Power dalam menghadapi tantangan energi masa depan dan kontribusi nyata mereka terhadap keberlanjutan lingkungan. Dengan mempersiapkan EBT sejak sekarang, PLN IP berkomitmen untuk memastikan kebutuhan listrik Indonesia terpenuhi tanpa mengorbankan lingkungan, sejalan dengan visi global menuju net zero emission.

Terkini