JAKARTA - PT Elnusa Tbk (Elnusa) bersama anak usahanya PT Elnusa Fabrikasi Konstruksi (EFK) telah meresmikan kemitraan penting dengan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) melalui penandatanganan kontrak pengadaan material tubing OCTG dan peralatan tambahan yang relevan. Dalam kesepakatan yang memiliki jangka waktu hingga 2025, EFK berkomitmen untuk menyediakan lebih dari 35.000 material tubing OCTG guna mendukung kegiatan pengeboran dan produksi yang dijalankan oleh PHR di Blok Rokan, salah satu wilayah penghasil minyak mentah terbesar di Indonesia.
Kontrak kerja sama yang baru ini disepakati akan dijalankan dengan menggunakan mekanisme Call of Order, yang memungkinkan pengiriman material secara bertahap selama periode 24 bulan. Rencananya, tahap pertama pengiriman material direncanakan untuk dilaksanakan on-site pada bulan Agustus 2024. Proses manufaktur material tubing OCTG tersebut akan dilakukan di fasilitas Workshop EFK yang terletak di Batam, Kepulauan Riau.
Menurut Rudi Ariffianto, Sekretaris Perusahaan Pertamina Hulu Rokan, peran tubing OCTG sangatlah vital dalam memastikan proses ekstraksi minyak dan gas berlangsung secara aman dan efisien. Dengan menggunakan material berkualitas tinggi, diharapkan kekuatan, ketahanan terhadap korosi, dan daya tahan yang tinggi akan memastikan bahwa hidrokarbon di Blok Rokan dapat diproses dengan optimal.
Direktur EFK, Ari Wijaya, juga mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan PHR kepada EFK. Dengan bangga, EFK menerima amanah tersebut dan berkomitmen untuk memberikan kinerja terbaik serta layanan yang andal. Dengan kapabilitas dan pengalaman yang dimiliki, EFK optimis bahwa mereka dapat memenuhi kebutuhan pasokan material tubing ke PHR. Mereka berharap agar seluruh proses pengadaan dapat berjalan lancar sesuai dengan prinsip OTOBOSOR (On Time, On Budget, On Safety, On Return). Dengan demikian, kemitraan ini tidak hanya akan memenuhi kebutuhan material tubing OCTG PHR, tetapi juga akan berkontribusi secara signifikan dalam mendukung target produksi PHR di Blok Rokan hingga tahun 2025.