PLN IP dan Penyediaan Infrastruktur untuk Cofiring Biomassa

Minggu, 28 April 2024 | 03:32:51 WIB

JAKARTA - PLN Indonesia Power semakin intensif memanfaatkan biomassa sebagai alternatif untuk menggantikan batubara dalam bahan bakar pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) melalui proses cofiring. Upaya ini didukung dengan peningkatan produksi biomassa melalui pengembangan Hutan Tanaman Energi (HTE) dan kerjasama dengan Kelompok Tani Hutan (KTH).

Nani Hendiarti dari Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi menyatakan komitmen pemerintah Indonesia dalam mendorong penggunaan bahan bakar biomassa, yang juga dituangkan dalam Peraturan Menteri ESDM No 12 Tahun 2023. Langkah ini dipresentasikan secara internasional pada COP 28 di Dubai, menegaskan keseriusan Indonesia dalam beralih ke sumber energi terbarukan.

Pemanfaatan biomassa dari kayu dalam transisi energi tidak hanya memerlukan upaya teknis, tetapi juga pemberdayaan masyarakat, diseminasi kebijakan, dan pembentukan standar produk yang berkelanjutan.

PLN Indonesia Power, sebagai pelaksana program cofiring, telah membangun rantai pasok biomassa kayu dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk melalui program penanaman HTE dengan petani lokal di Banten dan Kabupaten Cilacap.

Edwin Nugraha Putra, Direktur Utama PLN Indonesia Power, menjelaskan kerjasama yang dilakukan dalam mengoptimalkan penggunaan lahan hutan rakyat dengan pola agroforestri di sekitar area PLTU Banten. Hal ini merupakan langkah nyata dalam mendukung transisi energi di Indonesia.

Sementara itu, Hanafi Nur Rifai, Direktur Operasi Pembangkit Batubara PLN Indonesia Power, menyatakan bahwa PLN IP telah menerapkan cofiring pada 18 unit PLTU dan terus meningkatkan kapasitasnya. Infrastruktur pendukung cofiring biomassa juga terus disiapkan untuk memastikan kelangsungan pasokan bahan bakar biomassa.

Terkini