Optimalisasi Biomassa Kayu: Peran PLN IP dalam Transisi Energi

Selasa, 30 April 2024 | 03:30:49 WIB

JAKARTA - PLN Indonesia Power (PLN IP) terus menggencarkan penggunaan biomassa sebagai alternatif bagi batubara dalam pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Upaya ini didukung dengan penguatan sumber biomassa dari Hutan Tanaman Energi (HTE) dan kerjasama dengan Kelompok Tani Hutan (KTH).

Nani Hendiarti, Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan di Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves), menyatakan komitmen pemerintah melalui penerbitan Peraturan Menteri ESDM No 12 Tahun 2023 yang mempromosikan penggunaan biomassa sebagai campuran bahan bakar PLTU. Langkah ini disampaikan di COP 28 Dubai pada Desember lalu, menegaskan keseriusan Indonesia dalam beralih ke energi terbarukan.

Menurut Nani, penggunaan biomassa perlu disertai dengan program pemberdayaan masyarakat, diseminasi kebijakan, dan penetapan standar produk biomassa yang berkelanjutan.

PLN Indonesia Power sebagai Subholding Pembangkitan PLN telah membangun kerja sama dengan pemangku kepentingan untuk pengembangan rantai pasok biomassa kayu, termasuk melalui penanaman HTE dengan petani lokal.

Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menjelaskan bahwa PLN IP telah bekerja sama dengan berbagai kelompok tani hutan untuk mengoptimalkan potensi HTE sebagai dukungan terhadap transisi energi di Indonesia.

PLN Indonesia Power juga telah menerapkan cofiring pada 18 unit PLTU, dengan total produksi energi hijau pada tahun 2023 mencapai 496.642 GWh. Langkah ini didukung oleh infrastruktur penopang cofiring biomassa, termasuk pengembangan HTE untuk memastikan ketersediaan bahan baku biomassa yang berkelanjutan.

Terkini