Sinergi Bersama: PLN IP dan Kelompok Tani Hutan dalam Pengembangan Biomassa

Minggu, 28 April 2024 | 03:26:56 WIB

JAKARTA - PLN Indonesia Power semakin memperkuat penggunaan biomassa sebagai alternatif untuk menggantikan batubara dalam pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dengan metode cofiring. Langkah ini didukung oleh upaya untuk meningkatkan pasokan biomassa melalui pengembangan Hutan Tanaman Energi (HTE) serta kerjasama dengan Kelompok Tani Hutan (KTH).

Nani Hendiarti dari Kemenko Marves menyatakan komitmen pemerintah dalam mempromosikan penggunaan bahan bakar biomassa melalui peraturan terbaru. Hal ini ditunjukkan pada forum COP 28 di Dubai tahun lalu, yang mencerminkan keseriusan Indonesia dalam mengalihkan industri dari batu bara ke sumber energi terbarukan.

Pemanfaatan biomassa kayu dalam transisi energi tidak hanya membutuhkan infrastruktur, tetapi juga program pemberdayaan masyarakat, advokasi kebijakan, dan standar produk yang berkelanjutan.

PLN Indonesia Power, sebagai bagian dari PLN yang melaksanakan cofiring, telah aktif mengembangkan rantai pasok biomassa kayu melalui kerja sama dengan stakeholder dan program pemberdayaan masyarakat, termasuk penanaman HTE.

Melalui kerja sama dengan kelompok tani hutan, PLN Indonesia Power telah mengoptimalkan lahan hutan rakyat untuk mendukung program cofiring, dengan total area lahan mencapai ribuan hektar.

PLN Indonesia Power juga terus meningkatkan program cofiring dengan persiapan infrastruktur yang mendukung, termasuk penyiapan HTE untuk memastikan pasokan biomassa yang berkelanjutan.

Hanafi Nur Rifai menyebutkan bahwa PLN Indonesia Power telah menerapkan cofiring di berbagai unit PLTU, dengan produksi energi hijau yang signifikan pada tahun 2023 dan realisasi hingga Maret 2024. Persiapan juga dilakukan untuk meningkatkan program cofiring, termasuk uji coba 100% biomassa pada beberapa unit PLTU.

Terkini