Pemanfaatan Biomassa: Terobosan PLN IP dalam Industri Energi

Selasa, 30 April 2024 | 03:12:05 WIB

JAKARTA - PLN Indonesia Power semakin intensif menggali potensi biomassa sebagai pengganti batubara dalam pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dengan program cofiring. Langkah ini didukung dengan penguatan rantai pasok biomassa dari hulu, seperti melalui pengembangan Hutan Tanaman Energi (HTE) dan kerjasama dengan Kelompok Tani Hutan (KTH).

Nani Hendiarti, Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan di Kemenko Marves, menegaskan komitmen pemerintah Indonesia dalam mengalihkan industri dari batu bara ke energi terbarukan. Ini terbukti dari diterbitkannya Peraturan Menteri ESDM No 12 Tahun 2023 yang mengatur penggunaan bahan bakar biomassa di PLTU, yang disampaikan pada COP 28 di Dubai.

Peralihan ke biomassa kayu sebagai bagian dari transisi energi harus disertai dengan upaya pemberdayaan masyarakat, penyebarluasan informasi, dan dukungan kebijakan untuk memastikan penggunaan biomassa yang berkelanjutan dan lestari.

PLN Indonesia Power, sebagai Subholding Pembangkitan PLN yang memimpin program cofiring, telah membangun kerjasama dengan berbagai pihak untuk pengembangan rantai pasok biomassa kayu. Edwin Nugraha Putra, Direktur Utama PLN Indonesia Power, menjelaskan bahwa perusahaan telah bekerja sama dengan petani lokal untuk menanam HTE, contohnya di Banten dan Kabupaten Cilacap.

Hanafi Nur Rifai, Direktur Operasi Pembangkit Batubara PLN Indonesia Power, menyatakan bahwa perusahaan telah menerapkan cofiring di 18 unit PLTU dan terus meningkatkan kapasitasnya. Infrastruktur untuk mendukung program ini juga sedang disiapkan, termasuk HTE untuk memastikan ketersediaan biomassa sebagai bahan bakar.

Terkini