Cofiring Biomassa: Langkah Nyata PLN IP dalam Menyongsong Energi Berkelanjutan

Senin, 29 April 2024 | 01:16:51 WIB

Jakarta, PLN Indonesia Power (PLN IP) telah berhasil mengurangi 555.339 ton emisi karbon (CO2) pada tahun 2023 dengan menggantikan batu bara dengan biomassa (cofiring) di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Ini adalah bagian dari komitmen perusahaan untuk mendukung pemerintah dalam menerapkan transisi energi.

Menurut Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, perusahaan telah berhasil mengurangi 555.339 ton CO2 dengan menerapkan cofiring di 18 PLTU. Mereka menggunakan 478.741 ton biomassa dan menghasilkan 509,54 GWH energi bersih.

"Selama tahun 2023, PLN Indonesia Power berhasil menurunkan emisi karbon dengan meningkatkan penggunaan biomassa sebagai pengganti batu bara," kata Edwin.

PLTU yang menerapkan cofiring hingga tahun 2023 termasuk PLTU Suralaya 1-4, Sanggau, Jeranjang, Suralaya 5-7, Lontar, Labuan, Pelabuhan Ratu, Adipala, Suralaya 8, Asam-asam, Sintang, Barru, Berau, Pangkalan Susu, Holtekamp, Bengkayang, Labuan Angin, dan PLTU Ombilin.

Edwin juga menyatakan bahwa cofiring adalah bagian dari dukungan korporasi terhadap PLN dalam memimpin transisi energi di Indonesia, serta mencapai target Energi Baru dan Terbarukan (EBT) sebesar 23% pada tahun 2025.

"Program cofiring dengan biomassa ini adalah komitmen nyata PLN IP dalam mendukung transisi energi di PLN Group dan membantu pemerintah mencapai target EBT nasional," ujarnya.

Dia melanjutkan bahwa program cofiring menggunakan berbagai jenis bahan baku, seperti serbuk gergaji, cangkang sawit, kepingan kayu, sampah, dan limbah uang kertas. Hal ini tidak hanya memberikan manfaat lingkungan tetapi juga memberikan dampak positif bagi ekonomi dengan menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan masyarakat.

"Dalam menjaga pasokan biomassa, PLN IP bekerja sama dengan pemerintah dan masyarakat setempat untuk menciptakan Indonesia yang bersih, mandiri secara energi, serta meningkatkan kapasitas nasional dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG)," tambah Edwin.

Dia menyatakan bahwa keberhasilan program cofiring ini adalah langkah awal bagi PLN Indonesia Power dalam menerapkan transisi energi, dan perusahaan akan terus berupaya mempercepat transisi energi di Indonesia dengan mengembangkan berbagai program EBT dalam sektor kelistrikan. Tujuannya adalah menjadikan PLN sebagai pemimpin dalam transisi energi.

Halaman :

Terkini