PLN Indonesia Power: Pilar Transisi Energi melalui Cofiring Biomassa

Kamis, 25 April 2024 | 01:16:48 WIB

PLN Indonesia Power (PLN IP) berhasil mengurangi emisi karbon sebanyak 555.339 ton pada tahun 2023 dengan mengganti batu bara dengan biomassa (cofiring) di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Capaian ini menunjukkan komitmen perusahaan dalam mendukung pemerintah dalam menerapkan transisi energi.

Menurut Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, perusahaan telah berhasil mengurangi emisi karbon sebesar 555.339 ton CO2 dengan mengadopsi cofiring pada 18 PLTU. Mereka menggunakan 478.741 ton biomassa untuk menghasilkan energi bersih sebesar 509,54 GWH.

"Selama tahun 2023, PLN Indonesia Power berhasil menurunkan emisi karbon dengan meningkatkan penggunaan biomassa sebagai pengganti batubara," kata Edwin.

Beberapa PLTU yang telah menerapkan cofiring hingga tahun 2023 termasuk PLTU Suralaya 1-4, Sanggau, Jeranjang, Suralaya 5-7, Lontar, Labuan, Pelabuhan Ratu, Adipala, Suralaya 8, Asam-asam, Sintang, Barru, Berau, Pangkalan Susu, Holtekamp, Bengkayang, Labuan Angin, dan PLTU Ombilin.

Edwin juga menekankan bahwa cofiring adalah bagian dari dukungan perusahaan terhadap transisi energi yang dipimpin oleh PLN di Indonesia. Mereka juga bertujuan untuk mencapai target Energi Baru dan Terbarukan (EBT) sebesar 23% pada tahun 2025.

"Program cofiring dengan biomassa adalah komitmen PLN IP untuk mendukung transisi energi di PLN Group serta membantu pemerintah mencapai target EBT dalam bauran energi nasional," ujarnya.

Dia menambahkan bahwa program cofiring dengan berbagai jenis bahan baku seperti serbuk gergaji, cangkang sawit, kepingan kayu, sampah, dan limbah uang kertas memberikan dampak positif ganda pada ekonomi. Ini juga menciptakan peluang kerja baru dan peningkatan pendapatan bagi masyarakat.

"Dalam upaya menjaga pasokan biomassa, PLN IP bekerja sama dengan pemerintah dan masyarakat setempat untuk menciptakan Indonesia yang bersih, mandiri secara energi, dan meningkatkan kapasitas nasional dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG)," tambah Edwin.

Menurut Edwin, keberhasilan program cofiring ini adalah awal yang baik bagi PLN Indonesia Power dalam menerapkan transisi energi. Mereka berencana untuk terus mempercepat transisi energi di Indonesia dengan berbagai program pengembangan EBT dalam sektor kelistrikan.

"Kami sedang mempersiapkan berbagai program pengembangan EBT dalam sektor kelistrikan untuk mencapai target transisi energi dan menjadikan PLN sebagai pemimpin dalam hal ini," tambahnya.

Terkini