Mendukung Pariwisata dengan Energi Bersih: Langkah PLN Indonesia Power di Bali

Jumat, 26 April 2024 | 23:29:04 WIB

Jakarta, Sebagai peran penting dalam mendorong transisi energi di Indonesia, PLN Indonesia Power (PLN IP) memperkuat komitmennya untuk terus berinovasi dalam mengembangkan Energi Baru Terbarukan. Salah satu langkah nyata adalah dengan menambah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Pulau Nusa Penida, Bali. Langkah ini tidak hanya untuk mendukung pariwisata dengan energi bersih, tetapi juga sebagai dukungan terhadap target Net Zero Emisi (NZE) pada tahun 2060 dan implementasi proses bisnis yang memperhatikan aspek Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (ESG).

PLTS Hybrid Nusa Penida saat ini memiliki kapasitas 3,5 MWac, dan dalam jangka menengah, rencananya akan ditambah dengan PLTS dan PLTB sebesar 14,5 MW, dilengkapi dengan teknologi Battery Energy Storage System (BESS). Penambahan ini direncanakan dimulai pada tahun 2025 dengan PLTS, diikuti oleh PLTB pada tahun 2026.

Rencana ini mendapat dukungan dari Komisi VII DPR RI yang melakukan Kunjungan Kerja Spesifik di Provinsi Bali. Ketua tim Kunjungan Kerja Spesifik, Sugeng Suparwanto, menegaskan bahwa PLTS Hybrid Nusa Penida tidak hanya menjadi simbol transisi energi tetapi juga menandai komitmen bersama dalam hal itu.

Menurut Sugeng, PLTS Nusa Penida adalah langkah awal yang strategis dalam transisi energi menuju penggunaan energi baru terbarukan. Dia menyatakan bahwa meskipun kontribusinya masih kecil secara relatif, namun penghematan dan pengurangan emisi yang signifikan di Nusa Penida akan menjadi contoh praktik terbaik dalam transisi energi.

PLTS Hybrid Nusa Penida juga berperan strategis dalam menyediakan listrik untuk tiga pulau lainnya di sekitarnya, yaitu Pulau Nusa Lembongan, Nusa Ceningan, dan Nusa Penida, dengan total luas wilayah 209,4 km2 dan jumlah pelanggan sebanyak 21.238. Rencananya, pada tahun 2024 akan dilakukan penambahan kapasitas pembangkit listrik untuk meningkatkan keandalan pelayanan.

Dukungan dari Komisi VII DPR RI dan Kementerian ESDM berupa regulasi terkait Energi Baru Terbarukan (EBT) juga menjadi bagian dari upaya mendukung transisi energi. Selain itu, PT PLN (Persero) berkomitmen untuk mendukung program transisi energi menuju NZE melalui peningkatan kapasitas pembangkit dengan teknologi bersih.

Rencana pengembangan energi bersih, termasuk PLTS di Nusa Penida, telah tertuang dalam Rencana Usaha Penyedia Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN Persero Tahun 2021-2030. PLN juga telah berhasil menurunkan emisi CO2 dan memiliki komitmen untuk mencapai NZE pada tahun 2060.

PLN Indonesia Power akan terus mendukung program transisi energi di Indonesia, termasuk melalui pengembangan pembangkit hijau di Nusa Penida. PLN IP Unit Bisnis Pembangkitan Bali juga mendukung target NZE Pemerintah Bali pada tahun 2045 dengan mengembangkan potensi EBT di Bali, yang juga akan meningkatkan citra baik Indonesia di dunia internasional.

Terkini