Membangun Masa Depan Hijau: Rencana PLN Indonesia Power di Nusa Penida

Kamis, 25 April 2024 | 23:28:40 WIB

Jakarta, PLN Indonesia Power (PLN IP) telah kembali menegaskan komitmennya dalam mempercepat transisi energi di Indonesia dengan menghadirkan inovasi dalam pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) melalui penambahan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Pulau Nusa Penida, Bali. Langkah ini tidak hanya bertujuan untuk mendukung pariwisata yang bersih di pulau tersebut, tetapi juga sebagai bagian dari upaya menuju Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 serta menyelaraskan proses bisnis dengan aspek Environmental, Social, and Governance (ESG).

Saat ini, PLTS Hybrid Nusa Penida dengan kapasitas 3,5 MWac sudah beroperasi. Namun, dalam rencana jangka menengah, sistem kelistrikan Nusa Penida akan diperluas dengan tambahan pembangkit hijau sebesar 14,5 MW yang terdiri dari PLTS, PLTB, dan teknologi Battery Energy Storage System (BESS). Diperkirakan PLTS akan mulai beroperasi pada tahun 2025, diikuti oleh PLTB pada tahun 2026.

Rencana pengembangan ini mendapat dukungan langsung dari Komisi VII DPR RI, yang mengakui pentingnya transisi energi dalam kunjungan kerja mereka di Provinsi Bali. Ketua tim Kunjungan Kerja Spesifik, Sugeng Suparwanto, menegaskan bahwa PLTS Hybrid Nusa Penida bukan hanya sebagai simbol, tetapi juga sebagai komitmen nyata pada transisi energi.

Sugeng menekankan bahwa PLTS Nusa Penida adalah langkah awal yang strategis dalam transisi energi menuju penggunaan energi terbarukan. Dia menambahkan bahwa meskipun kontribusi saat ini masih relatif kecil dibandingkan dengan kebutuhan listrik Bali secara keseluruhan, PLTS Nusa Penida akan memberikan penghematan energi yang signifikan dan mengurangi emisi secara substansial.

PLTS Hybrid Nusa Penida juga memiliki peran penting dalam menyokong target bauran EBT menuju NZE tahun 2060 dengan melistriki tiga pulau di wilayah tersebut. Dukungan dari Komisi VII DPR RI juga tercermin dalam upaya pembuatan regulasi terkait EBT untuk mendukung transisi energi.

Selain itu, PLN (Persero) sebagai Holding Company dari PLN Indonesia Power berkomitmen untuk mendukung program transisi energi menuju NZE dengan meningkatkan kapasitas pembangkit menggunakan teknologi bersih. Pengembangan PLTS di Nusa Penida telah termasuk dalam Rencana Usaha Penyedia Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN Persero Tahun 2021-2030, yang dikenal sebagai RUPTL Paling Hijau karena fokus pada penggunaan sumber energi terbarukan.

Melalui komitmen ini, PLN Indonesia Power dan PT PLN (Persero) akan terus mengembangkan PLTS di Nusa Penida hingga tahun 2029, dengan penambahan kapasitas dan pembaharuan teknologi. Ini merupakan langkah konkret dalam mendukung target NZE dan mengurangi emisi CO2.

Dengan dukungan dari Pemerintah dan PLN (Persero), PLN Indonesia Power siap melanjutkan program transisi energi di Indonesia, khususnya dengan pengembangan pembangkit hijau di Nusa Penida. Unit Bisnis Pembangkitan Bali juga bersedia mendukung target NZE Pemerintah Bali, yang bahkan telah ditetapkan lebih awal pada tahun 2045.

Dukungan ini tidak hanya didasari oleh potensi energi terbarukan di Bali, tetapi juga oleh pentingnya menjaga citra baik Indonesia di mata dunia dengan menunjukkan komitmen pada pengurangan emisi dan pengembangan energi bersih.

Halaman :

Terkini