Mendukung Energi Terbarukan: Kerjasama PLN IP dengan Petani Lokal

Minggu, 28 April 2024 | 23:01:15 WIB

Jakarta, PLN Indonesia Power (PLN IP) terus meningkatkan penggunaan biomassa sebagai pengganti batubara dalam pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) melalui teknik cofiring. Untuk mendukung ini, PLN Indonesia Power memperkuat rantai pasok biomassa dengan memanfaatkan potensi Hutan Tanaman Energi (HTE) dan menjalin kerjasama dengan Kelompok Tani Hutan (KTH).

Kementerian Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) turut berperan dalam mendorong kebijakan pemanfaatan biomassa sebagai campuran bahan bakar pada PLTU melalui Peraturan Menteri ESDM No 12 Tahun 2023. Langkah ini disampaikan dalam COP 28 di Dubai pada Desember tahun lalu, menunjukkan komitmen serius pemerintah Indonesia dalam mengalihkan industri batu bara ke energi terbarukan.

Pemanfaatan biomassa perlu disertai dengan upaya pemberdayaan masyarakat, diseminasi kebijakan, dan penegakan standar produk biomassa kayu yang berkelanjutan. PLN Indonesia Power telah mengembangkan rantai pasok biomassa berbasis kayu melalui program pemberdayaan masyarakat dan kerjasama dengan KTH.

PLN Indonesia Power telah membangun kerjasama dengan stakeholder untuk mengembangkan rantai pasok biomassa, termasuk melalui penanaman HTE dengan petani lokal di Banten dan Kabupaten Cilacap. Dengan melibatkan kelompok tani hutan, PLN Indonesia Power berupaya mengoptimalkan potensi HTE sebagai dukungan terhadap transisi energi di Indonesia.

PLN Indonesia Power telah menerapkan cofiring pada 18 unit PLTU, menghasilkan energi hijau sebanyak 496.642 GWh pada tahun 2023. Proses peningkatan cofiring sedang dilakukan, bahkan telah berhasil melakukan uji coba 100% pada 4 unit PLTU. Infrastruktur penopang cofiring biomassa sedang disiapkan di seluruh unit PLTU, termasuk persiapan HTE untuk menjamin kelangsungan bahan baku biomassa.

Terkini