PLN IP dan Langkah-langkahnya dalam Membangun Infrastruktur Energi Bersih

Jumat, 10 Mei 2024 | 21:33:01 WIB

JAKARTA - PLN Indonesia Power (PLN IP) tengah mempersiapkan solusi untuk kebutuhan listrik di masa depan dengan berbagai sumber Energi Baru Terbarukan (EBT) sebagai bagian dari komitmennya terhadap pencapaian net zero emisi dan mendukung pertumbuhan ekonomi. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, dalam diskusi tentang transisi energi di forum Asia Pacific Energy Talks yang diselenggarakan di Jakarta.

Menurut Edwin, mencapai net zero emisi bukanlah tugas yang mudah, dan PLN IP berupaya keras untuk mencapainya sebagai bagian dari Subholding PLN. Perusahaan ini fokus tidak hanya pada pemenuhan kebutuhan listrik saat ini tetapi juga mempersiapkan strategi untuk masa depan, dengan mempertimbangkan kebutuhan energi 35 tahun mendatang.

Saat ini, PLN Indonesia Power sedang mengembangkan berbagai jenis EBT seperti hidro, panas bumi, nuklir, dan penggunaan amonia bersama dengan teknologi cofiring. Namun, implementasinya masih menunggu kematangan teknologi karena saat ini dapat meningkatkan biaya listrik. PLN IP berencana untuk mengadopsi teknologi ini seiring dengan kemajuan teknologi agar lebih realistis dan efisien.

Sebagai langkah awal menuju target net zero emisi, PLN Indonesia Power telah merancang strategi pengembangan EBT melalui proyek Hijaunesia 2023. Proyek ini memprioritaskan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) dengan total kapasitas 1.055 MW melalui kerja sama strategis.

PLN IP berencana untuk mempercepat pembangunan PLTS di lima lokasi dengan total kapasitas 500 MW, dengan target penyelesaian konstruksi hingga tahap Commercial Operation Date (COD) lebih cepat dari sebelumnya. Proses pembangunan ini akan melibatkan sejumlah tahapan paralel, termasuk pra-seleksi mitra, pemilihan pihak pendanaan, dan proses perizinan.



Terkini