PLN IP: Memimpin Perdagangan Karbon untuk Penurunan Emisi

Jumat, 10 Mei 2024 | 20:48:29 WIB

JAKARTA - PLN Indonesia Power (PLN IP) bertekad mendukung upaya Pemerintah dalam mengurangi emisi dan mempercepat transisi energi dengan memanfaatkan perdagangan karbon. Mereka merencanakan peningkatan penjualan dua kali lipat dibandingkan dengan tahun 2023 sebagai bagian dari komitmen ini.

Menurut Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, penggunaan carbon trading merupakan langkah inovatif yang dapat membantu mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060. PLN Indonesia Power telah mulai menerapkan konsep ini, dengan mendapatkan verifikasi nilai emisi Gas Rumah Kaca dari lembaga independen terakreditasi Sucofindo di beberapa Unit Pembangkit mereka.

Edwin menjelaskan bahwa carbon trading menjadi bagian dari strategi bisnis mereka yang tidak hanya berkutat pada penjualan listrik (KWh) tetapi juga berperan dalam mengurangi emisi karbon. Pada tahun 2023, PLN Indonesia Power berhasil mencapai 2.428.203 ton CO2 melalui carbon trading, dan mereka berencana untuk meningkatkan jumlah tersebut dua kali lipat pada tahun-tahun mendatang.

Unit pembangkit PLN Indonesia Power yang berkontribusi pada carbon trading di tahun 2023 mencakup 10 PLTU, di antaranya PLTU Suralaya, PLTU Banten 1 Suralaya, PLTU Adipala, PLTU Ombilin, PLTU Labuan, PLTU Pangkalan Susu, PLTU Lontar, PLTU Pelabuhan Ratu, PLTU Labuan Angin, dan PLTU Teluk Sirih. PLTU Suralaya menjadi penyumbang terbesar dalam penurunan emisi karbon dengan kontribusi sekitar 1,5 juta ton CO2.

Edwin menegaskan bahwa pencapaian dan target carbon trading PLN IP ini adalah untuk mendukung Pemerintah dalam mencapai Target Kontribusi Nasional (NDC) pada tahun 2030 dan Net Zero Emissions pada tahun 2060. Dengan menerapkan carbon trading, PLN Indonesia Power berkontribusi dalam menekan dampak perubahan iklim dan kerusakan lingkungan, sejalan dengan upaya pemerintah.

Selain itu, PLN Indonesia Power juga berusaha untuk terus mengurangi emisi Gas Rumah Kaca secara nasional dengan berkolaborasi dengan berbagai pihak dan membuka peluang kerjasama dalam perdagangan karbon.

Terkini