Meningkatkan Kontribusi: PLN IP Mencapai Target Perdagangan Karbon

Rabu, 15 Mei 2024 | 20:33:03 WIB

JAKARTA - PLN Indonesia Power (PLN IP) berjanji mendukung upaya pemerintah dalam mengurangi emisi dan mempercepat transisi energi dengan memanfaatkan perdagangan karbon. Mereka berencana meningkatkan penjualan dua kali lipat dibandingkan dengan tahun 2023.

Menurut Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, perdagangan karbon merupakan bagian dari strategi bisnis PLN yang dapat membantu mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060. PLN Indonesia Power telah mulai menerapkannya dan telah mendapatkan verifikasi emisi Gas Rumah Kaca dari lembaga independen yang terakreditasi seperti Sucofindo untuk beberapa Unit Pembangkitnya.

Perdagangan karbon dianggap sebagai ekspansi bisnis di luar penjualan listrik yang dapat mengurangi emisi karbon. Edwin menyatakan bahwa pada tahun 2023, PLN Indonesia Power berhasil melakukan perdagangan karbon sebanyak 2.428.203 ton CO2, dan mereka berencana untuk meningkatkannya dua kali lipat di tahun-tahun berikutnya.

PLN Indonesia Power mencatat bahwa 10 Unit Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) mereka berkontribusi pada perdagangan karbon pada tahun 2023, dengan PLTU Suralaya menjadi penyumbang terbesar dengan penurunan emisi sekitar 1,5 juta ton CO2.

Edwin menyatakan bahwa pencapaian dan target perdagangan karbon PLN IP ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mencapai Target Kontribusi Nasional (NDC) pada tahun 2030 dan Net Zero Emissions pada tahun 2060. Melalui perdagangan karbon, PLN Indonesia Power berharap dapat membantu mengurangi laju perubahan iklim dan kerusakan lingkungan, sejalan dengan agenda pemerintah.

PLN Indonesia Power juga berkomitmen untuk terus meningkatkan penurunan emisi Gas Rumah Kaca secara nasional dengan berkolaborasi dengan berbagai pihak dan membuka peluang kerjasama dalam perdagangan karbon.

Terkini